jpnn.com - Dalam laporan terbaru, Facebook mengungkapkan fakta baru dari skandal kebocoran data penggunaannya di Amerika Serikat kemungkinan lebih besar dari yang saat ini.
Lebih lanjut, media sosial raksasa besutan Mark Zuckerberg ini kebocoran data Facebook kemungkinan mencapai 87 juta pengguna, jadi tidak hanya 50 juta pengguna yang selama ini diketahui.
BACA JUGA: Jelang Pilpres 2019 Facebook Siapkan Langkah Antisipatif
Dalam laporan yang dirilis Kepala Teknologi Facebook Mike Schroepfer lewat blog, mereka mengungkapkan 10 negara yang diduga mengalami kebocoran data penggunanya.
Ternyata, pengguna Facebook di Indonesia turut menjadi korban sebanyak 1 juta lebih pengguna yang juga disalahgunakan oleh Cambridge Analytica.
BACA JUGA: Jelang Pilpres 2019 Menkominfo Ancam Tutup Facebook Jika..
"Totalnya, kami meyakini informasi Facebook yang mungkin dibagikan secara tidak layak dengan Cambridge Analytica naik menjadi 87 juta orang, mayoritas memang di Amerika Serikat," katanya lansir Techcrunch.
Di mana, Amerika Serikat sebanyak 70,632,350 pengguna (81.6%), pengguna Facebook di Filipina sebanyak 1,175,870 orang (1,4%) dan pengguna di Indonesia 1,096,666 orang (1.3%). Sisanya ada Inggris, Meksiko, Canada, India, Brazil, Vietnam dan Australia.
BACA JUGA: Data Facebooker Bocor, APJII Dorong Medsos Ala Indonesia
Lebih lanjut, pihak Facebook akan mengingatkan ke pengguna tentang informasi tersebut sekaligus panduan yang harus dilakukan. (mg8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilu Era Big Data
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha