Waduh! Elektabilitas Pak Jokowi Masih di Bawah 30 Persen

Minggu, 22 Oktober 2017 – 23:56 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Meski berstatus orang nomor satu di negeri ini, bukan berarti Presiden Joko Widodo bakal dengan mudah memenangkan Pemilu 2019. Selama elektabilitas pria yang akrab disapa Jokowi itu di bawah 50 persen, posisinya belum aman.

Berdasarkan survei yang dilakukan Roda Tiga Konsultan (RTK), jika pilpres digelar hari ini, hanya 29,8 persen pemilih yang akanmemberikan suara kepada Jokowi.

BACA JUGA: Elektabilitas Belum Meroket, PAN Masih Percaya Diri di 2019

"Melihat tren publik posisi Jokowi belum aman, karena tingkat kepuasan atas kinerjanya pun baru mencapai 50 persen," jelas pakar komunikasi politik Universitas Diponegoro (Undip) Moch Yulianto dalam paparan survei bertema 'Kepemimpinan Nasional dan Kinerja Pemerintah' di Cafe Mandailing, Lebak Bulus, Jakarta, Minggu (22/10).

Data RTK menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 56,9 persen. Sedangkan yang tidak puas 27,4 persen, dan sangat tidak puas 2 persen.

BACA JUGA: PPP Kota Bekasi Pede Bakal Diperhitungkan di Pilkada 2018

Yulianto menyebut, Jokowi masih lemah pada tingkat ketegasannya. Terutama dalam menyikapi peristiwa-peristiwa hukum seperti pro kontra Perppu Ormas dan pemberantasan korupsi.

Karenanya faktor pemilihan wakil presiden menjadi sangat penting bagi Jokowi. "Faktor pemilihan cawapres juga menentukan kemenangan dan meningkatkan elektabilitas Jokowi," katanya.

BACA JUGA: Refly: Beralasan Jika Presidential Threshold Dibatalkan

Munculnya nama Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai bakal calon pendamping Jokowi juga bukan jaminan kuat. Hal itu lantaran Gatot bukan berasal dari kalangan partai politik.

"Muncul nama Gatot Nurmantyo yang masih menduduki posisi tinggi di TNI masih direspon publik. Tapi bagaimana nanti ketika dia sudah tidak menjadi panglima. Itu akan beda, karena dia tidak memiliki gerbong politik," tegas Yulianto.

Senada juga disampaikan politisi Partai Demokrat Didik Mukrianto. Menurutnya, elektabilitas Jokowi tidak cukup istimewa mengingat posisinya sebagai petahana.

"Bukan sesuatu hal yang istimewa sebagai seorang incumbent masih di bawah 50 persen. Namun yang mengejutkan, meski merasa puas dengan kinerja Jokowi di bidang infrastruktur, keinginan untuk Jokowi kembali jadi presiden juga rendah," imbuhnya.

Masih berdasarkan survei yang sama, pesaing-pesaing terdekat Jokowi di antaranya Prabowo Subianto yang dipilih 17,4 persen responden, Agus Harimurti Yudhoyono 2,3 persen, Yusuf Kalla 1,8 persen, Gatot Nurmantyo 1,6 persen, dan Hary Tanoesoedibjo 1,5 persen.

RTK pun membuat simulasi di mana Jokowi bertarung head to head dengan Prabowo. Hasilnya, Jokowi unggul cukup jauh dari rivalnya di Pilpres 2014 itu

"Jokowi mencapai 43,3 persen, lalu Prabowo 29,3 persen. Ini selisihnya mencapai 14 persen," ujar Direktur Riset RTK Rikola Fedri.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada tanggal 15 hingga 29 September 2017. Survei dilakukan menggunakan metode stratified random sampling dengan 2600 responden, dan margin of error sekitar 1,96%. (wah/rmol) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pengin Terpilih Lagi? Ini Saran Burhanuddin Muhtadi


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler