jpnn.com - NUNUKAN – Warga Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) harus rela mengalami krisis gas elpiji tiga kilogram. Kelangkaan sudah terjadi di Nunukan akibat pengurangan kuota.
Sejumlah warga pun mengeluhkan sulitnya memperoleh energi subsidi pemerintah bagi masyarakat tak mampu. Salah satu warga Wiwied mengaku harus membeli minyak tanah sebagai alternatif sementara hingga ada pasokan baru lagi.
BACA JUGA: Ketahuan! Penyebab Lelang di Kotabaru Mandek
“Iya, kok langka lagi. Kasihan warga yang tidak mampu beli elpiji dari Malaysia. Kan harga mahal, terpaksa pakai minyak tanah. Itu pun belinya 1 liter saja untuk sementara,” beber warga Jalan Teuku Umar, Kelurahan Nunukan Tengah ini.
Kelangkaan gas melon itu diakui Kepala Bidang (Kabid) Minyak dan Gas (Migas) Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nunukan Elirath ST saat dikonfirmasi, Kamis (7/4).
BACA JUGA: Mencurigakan, Kapal Berbendera Mongolia Diamankan, Ternyata Isinya...
Dia mengatakan, kelangkaan gas melon dikarenakan kuota untuk Nunukan dikurangi. Bahkan, pengurangan kuota tersebut cukup besar hingga sangat berpengaruh kepada masyarakat. (eza/oya/jos/jpnn)
BACA JUGA: Terminal Seharga Rp 88 Miliar Mangkrak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Kejati Jatim Tak Bermakna di Pengadilan
Redaktur : Tim Redaksi