Waduh, Harga Minyak Goreng Curah Mencapai Rp 22 Ribu per Kilogram

Selasa, 12 April 2022 – 22:11 WIB
Ilustrasi - Harga minyak goreng curah di pasar tradisional mencapai Rp 22 ribu per kilogram. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, CIBINONG - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menemukan harga minyak goreng curah di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dijual Rp 22 ribu per kilogram.

Harga tersebut jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

BACA JUGA: Harga Minyak Goreng Curah di Jakarta Hari Ini Turun, Lumayan Bun

"Harga minyak goreng curah masih belum mencapai Rp 14 ribu per liter," ujar Hekal saat melakukan inspeksi ketersediaan bahan pangan bersama Badan Pangan Nasional di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4).

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebut tingginya harga jual karena distribusi yang lamban.

BACA JUGA: Rakyat Masih Antre saat Membeli Minyak Goreng Curah, Irjen Nana Bergerak

"Barangnya (minyak goreng curah) ada, registrasi produsen juga sudah. Tinggal didorong secepatnya masuk ke pasar dan harganya itu Rp 14 ribu per liter," ucapnya.

Arief lantas menyebut soal pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng senilai Rp 100 ribu per kepala keluarga per bulan dan akan dicairkan sekaligus untuk tiga bulan.

BACA JUGA: Ada Dugaan Penyimpangan Minyak Goreng Curah, Begini Kronologisnya

"Ini untuk membantu masyarakat sebanyak 20,6 juta orang plus 2,5 juta Pedagang Kaki Lima (PKL)."

"Karena disadari minyak goreng curah barangnya belum cepat masuk," kata Arief.

Arief juga mendorong percepatan pasokan daging jelang Idulfitri.

Tujuannya, demi stabilitas harga-harga di pasaran agar tidak melonjak drastis.

"Di Pasar Cibinong ini harga daging sapi Rp 130-140 ribu per kilogram, yang harus dikerjakan cepat yaitu masuknya daging kerbau untuk memberi pilihan ke masyarakat."

"Karena harga daging kerbau bisa di bawah Rp 100 ribu," ucapnya.

Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan kenaikan harga pada sejumlah komoditas tidak lepas dari pengaruh global.

Harga kedelai hingga telur ayam juga cenderung meningkat belakangan ini, selain daging dan minyak goreng.

Untuk kedelai, kata dia, dipengaruhi tingginya biaya logistik mengingat harus diimpor oleh perajin tempe dan tahu.

"Kami memberikan subsidi untuk meringankan beban UMKM perajin tahu tempe yang mencapai 155 ribu UMKM," kata Oke.

Sementara kenaikan harga telur menurutnya cenderung dipengaruhi melonjaknya harga pakan ayam.

"Kami juga bantu peternak dengan 50 ribu ton pakan ayam."

"Saat ini, telur ayam Rp 24 ribu per kilogram, tetapi biaya produksinya Rp 21 ribu. Nanti ke depan akan diberikan bantuan subsidi juga," kata Oke.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler