Waduh, Jangan Makan Telur Berlebihan, Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes Lho

Selasa, 08 Desember 2020 – 07:04 WIB
Telur Ayam Kampung. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SIAPA sih yang tidak suka mengonsumsi telur? Ya, makanan satu ini bisa dioulah menjadi apa saja dan merupakan favorit banyak orang di dunia.

Namun, sebaiknya Anda berhati-hati dalam mengonsumsi telur.

BACA JUGA: Bahaya Konsumsi Telur Puyuh untuk Kolesterol

Peneliti di University of South Australia menunjukkan mengonsumsi telur yang berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, seperti dilansir dari Science Daily.

Penelitian tersebut menemukan mengonsumsi satu atau lebih telur per hari dengan rutin bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 60 persen.

BACA JUGA: 3 Snack Sehat yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Menurut laman Genpi.co, diketahui, prevalensi diabetes di Tiongkok saat ini melebihi 11 persen, di atas rata-rata global yakni 8,5 persen.

Oleh sebab itu, diabetes dianggap menjadi masalah kesehatan yang serius.

BACA JUGA: 5 Manfaat Telur Ayam Kampung yang Tidak Terduga

Efeknya pun lebih banyak dirasakan wanita dibandingkan pria.

Penyakit ini juga memberi dampak ekonomi yang signifikan.

Diketahui 10 persen dari pengeluaran kesehatan global digunakan untuk mengobati diabetes.

Ahli epidemiologi dan kesehatan masyarakat, Dr. Ming Li dari UniSA mengatakan meningkatnya diabetes adalah kekhawatiran yang berkembang.

" Diet adalah faktor yang diketahui dan bisa dimodifikasi dan berkontribusi pada munculnya diabetes tipe 2," kata Dr.Li.

" Jadi penting memahami berbagai faktor makanan yang mungkin memengaruhi peningkatan prevalensi penyakit tersebut," ungkap Dr. Li.

Menurutnya, beberapa dekade terakhir Tiongkok telah mengalami transisi nutrisi yang menyebabkan orang beralih dari pola makan tradisional.

Yang terdiri biji-bijian dan sayuran ke pola makan yang lebih diproses seperti lebih banyak daging, makanan ringan, dan makanan padat energi.

" Pada saat yang sama, konsumsi telur juga terus meningkat, dari tahun 1991 hingga 2009, jumlah orang yang makan telur di Tiongkok hampir dua kali lipat," kata dia.

Kendati demikian, Dr. Li tetap menyarankan dilakukan lebih banyak penelitian untuk mendukung studi ini.

Sementara hasil studi terkait makan telur dan diabetes ini baru menyasar pada orang dewasa di Tiongkok.(genpi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler