jpnn.com, JAKARTA - Dari penyidikan oleh pihak kepolisian terhadap saksi-saksi, salah satunya anak Anton Ferdiantono-pelaku peledakan bom di Rusunawa Wonocolo Blok A Lantai 5, Sidoarjo, Jawa Timur, diketahui sejumlah aktivitas yang dilakukan Anton dan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Surabaya.
Seperti disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, pihaknya terus mengembangkan kasus terorisme di Surabaya terutama melakukan penyidikan perlahan-lahan menggali informasi dari anak Anton Ferdiantono.
BACA JUGA: Pemakaman Jenazah Teroris, Di Sana Sini Ditolak Warga
Dari hasil penyidikan terhadap anak yang selamat dari ledakan bom itu diketahui, Anton dan anggota JAD Surabaya lainnya sering membuat pengajian satu pekan sekali.
“Mereka ada pengajian. Di pengajian itu disampaikan film-film tentang kekerasan dan film tutorial tentang pembuatan bom,” kata Setyo di Mabes Polri, Kamis (24/5).
BACA JUGA: Aksi Teroris Beruntun, Polri dan BIN Perlu Dievaluasi
Jenderal bintang dua itu menambahkan, saat ini sudah ada 74 terduga teroris yang ditangkap usai ledakan bom di Gereja Surabaya.
Semuanya, kata Setyo, adalah anggota JAD yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kami akan kejar terus semua yang terkait dengan jaringan-jaringan ini." (mg1/jpnn)
BACA JUGA: Pengakuan Bocah Anak Pembuat Bom Sidoarjo Kepada Kapolri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Antar Istri, Terduga Teroris Ditembak Mati, Dor!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan