jpnn.com - JAKARTA - Alat pemantau aktivitas vulkanik Gunung Bromo dikabarkan hilang. Alat milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (PVMVG) itu terpasang di lautan pasir Bromo yang masuk wilayah Dusun Cemorolawang, Ngadisari, Sukapura, Probolinggo
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, peralatan penting itu diketahui hilang pada 18 September lalu. “Padahal peralatan tersebut berada di satu boks beton ukuran 1,5 x 2 meter yang dalam keadaan terkunci dan dilindungi pagar," ujar Sutopo, Jumat (7/10).
BACA JUGA: Capek Bolak-balik ke Jakarta, Honorer K2 Tabrak Ibu dan Anak
Menurut Sutopo, peralatan yang hilang antara lain logger tiltmeter ts4200, POE, switch hub 8 port, regular solar panel, moxa serial to utp converter, looger gas sensor CO2, antena broadband dan DC to DC converter. Ia menegaskan, alat-alat itu sangat penting untuk memantau aktivitas vulkanik di gunung yang kondang sebagai objek wisata itu.
"Hilangnya alat pemantau ini berdampak pada proses pemantauan aktivitas Gunung Bromo yang menggunakan metode deformasi dan geokimia, tidak dapat dilakukan. Tingkat ketelitian pemantauan Gunung Bromo menjadi berkurang dibanding dengan periode sebelumnya," ujar Sutopo.
BACA JUGA: Bosnya Lagi di Pulau Jawa, Padepokan Dimas Kanjeng Ditutup
Ia menambahkan, PVMBG telah melaporkan hilangnya unit peralatan pemantauan Gunung Bromo kepada kepala BNPB, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Probolinggo. Sebab, peristiwa serupa juga pernah terjadi di daerah lain dan sebabnya pun beragam.
"Kejadian serupa juga pernah terjadi di beberapa daerah, baik alat pendeteksi banjir, longsor, tsunami, aktivitas vulkanik gunungapi dan lainnya. Pencurian, perusakan dan terbatasnya biaya pemeliharaan serta pemutakhiran peralatan adalah salah satu masalah dalam peringatan dini bencana," ujar Sutopo.(gir/jpnn)
BACA JUGA: BUKAN MAIN! Eks Suami Ussy Sulistiawati Janji Kuliahkan Semua Kades
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Pemkab Ngamar Bareng Bawahan, Digerebek Istri.. GEGER!
Redaktur : Tim Redaksi