jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Achmad Hafisz Tohir menilai kondisi ekonomi saat ini sudah mengarah situasi krisis keuangan tahun 1998 lalu. Semua potensi menurutnya sudah menuju pada terpuruknya dunia perbankan di Indonesia.
"Sudah ada indikasi Indonesia akan memasuki masa krisis ekonomi seperti 1998. Pemicunya karena pemerintah dianggap tidak konsisten terhadap sejumlah kebijakan yang telah dibuatnya sendiri," kata Hafisz, Minggu (2/8).
BACA JUGA: Laba BNI Syariah Naik Rp 33,46 Miliar
Karena tidak konsisten lanjut Ketua Komisi VI DPR RI ini, mengakibatkan terjadinya inflasi dan melambannya pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun 2015. "Karena saat ini Indonesia menganut rezim devisa bebas maka bisa saja situasi seperti ini menjadikan Indonesia terombang-ambing saat nilai dolar naik-turun," tambahnya.
Indonesia bukan antiasing, tapi kata dia, sistem yang berkembang sekarang ini membuat Indonesia terlalu liberal. Ditambah adanya beberapa kekuatan besar pemodal asing yang mulai mencengkeram kedaulatan ekonomi Indonesia, dimana saat ini permodalan asing sudah masuk di sektor moneter.
BACA JUGA: Pergerakkan Arus Peti Kemas Tanjung Perak Stabil
"Akibat dari itu semua dapat diprediksi ekonomi Tanah Air akan mirip seperti pada 1998. Dampaknya akan banyak perbankan yang terpuruk dan masih banyak lagi kasus-kasus seperti skandal Bank Century," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Wika Raih Kontrak Rp 14 Triliun hingga Juli
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Indonesia Saat Ini Mirip 1998
Redaktur : Tim Redaksi