Waduh! Preman Digaji Rp 500 Ribu per Bulan

Senin, 26 September 2016 – 00:53 WIB
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - MAKASSAR – Langkah Pemko Makassar menempatkan preman di persimpangan jalan mendapat sorotan dari anggota DPRD setempat.

Terlebih lagi, para preman diberi honor Rp 500 ribu per bulan.

BACA JUGA: Elpiji 3 Kg Langka, Ada Mafia?

Aggota DPRD Makassar, Mudzakkir Ali Djamil menegaskan tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan jajaran Dinas Sosial (Dissos) Makassar. 

“Itu bukan tugasnya dan harus dihentikan. Selain itu, juga bisa sangat berisiko melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

BACA JUGA: Pusing Pikirkan Gaji PNS, Undangan Rapat dari Jakarta Banyak Banget

Menurutnya, Dissos punya petugas sendiri, bahkan Satpol-PP harus dilibatkan. 

"Harusnya Dissos berkoordinasi dengan Satpol PP. Karena, bukan tugasnya preman melakukan penertiban. Itu tugas Satpol PP. Satpol sudah tahu SOP dalam urusan penertiban. Preman tidak tahu," cetusnya.

BACA JUGA: Longsor Timbun Rumah Warga, Innalillahi

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Makassar, Khaedar Hamzah mengatakan, pihaknya memberdayakan preman untuk ditempatkan di persimpangan fly over, persimpangan jalan Sungai Saddang-Veteran, dan simpang lima bandara.

Masing-masing di persimpangan akan ditempatkan satu orang preman. Para preman itu, kata dia, akan diberi honor Rp 500 ribu per bulan sebagai uang operasional. Mereka hanya memantau aktivitas para gelandangan dan pengemis (gepeng).

Salah satu tugasnya, kata dia, melakukan teguran apabila banyak gepeng.

Mengapa harus preman? Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan dikarenakan tiga orang yang disewa itu merupakan orang yang cukup berpengaruh. Mereka akan menggantikan peran tim jika tak di lapangan.

"Gajinya juga tidak tetap. Hasil pendapatan anak-anak yang disishkan. Paling banyak Rp 500 ribu per bulan," paparnya. 

Soal pelibatan Satpol PP dan Polisi, ia mengaku sudah masuk di TRC Dissos. "Kita butuh tambahan orang berpengaruh di lapangan," katanya.

Kepala Dinas Sosial Makassar, Mukhtar Tahir menambahkan, pelibatan preman ini tidak permanen. Perannya hanya membantu petugas di lapangan dan menertibkan gepeng di persimpangan. (and/nur/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepriben Kiye, Masih Banyak Warga Brebes BAB Sembarangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler