Waduh... Stok Beras Kepri Cuma 3000 Ton sampai Desember

Rabu, 18 November 2015 – 02:06 WIB
Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana. Foto: Batam Pos / JPNN.com

jpnn.com - BATAM KOTA - Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana kecewa karena impor beras nasional tidak ada yang tersendiri untuk Batam atau Kepri. Bahkan jatah Kepri dari Jakarta hanya sekitar 3000 ton, yang diprediksi tidak akan cukup hingga akhir tahun.

"Bulog sudah saya tanyakan katanya ke Kepri ini hanya 3000 ton. Itu seteteslah dari kuota impor nasional," katanya di Batam Center, seperti dikutip dari batampos.co.id (Grup JPNN.com), Selasa (17/11).

BACA JUGA: Anggota DPRD DKI Shock jadi Tersangka UPS, Kalau Nggak Salah Ngapain Shock?

Agung mengatakan bahwa secara nasional impor 1,1 juta ton. Harusnya menurut Agung, kuota untuk Batam atau Kepri itu bisa ditambah.

"Katanya itu untuk kebutuhan sampai Pilkada, Desember. Tetapi setelah itu saya tidak tahu langkah dari bulog. Karena 3000 ton itu sekejap bisa habis," tambahnya.

BACA JUGA: Kisah Pilu Empat Gadis Desa, Dijanjikan Jadi Pembantu Malah Dijebloskan ke Bisnis Esek-esek

Untuk menjaga ketahanan pangan ini, Agung mengaku sudah menyurati langsung presiden. Di mana menteri Perdagangan Thomas Lembong tak kunjung menerima usulan kuota impor dari Agung.

"Saya sudah menyurati presiden langsung. Kita memang berharap adanya kuota langsung untuk Batam ini," katanya.

BACA JUGA: Ini Penyebab Kapal Tenggelam di Teluk Lamong Versi Menteri Jonan

Menurut Agung, Kepri tidak bisa hanya mengandalkan pasokan pangan dari Jawa. Kepri sebagai daerah Kepulauan akan kewalahan dijangkau oleh transportasi laut. Apalagi bulan Desember akan terjadi ombak atau gelombang besar yang berpotensi menghambat distribusi pangan.

Menurutnya, Pusat atau kementerian harus paham betul mengenai topografi atau letak geografis Kepri. Di mana Kepri ini bukanlah daerah penghasil pangan atau daerah pertanian tetapi daerah penghasil ikan.

"Di sini tak ada irigasi, air juga di pulau-pulau terbatas.Tidak ada di sini warga kita yang berbakat untuk bertani. Tetapi berbakat  untuk nelayan banyak," katanya. 

Terkait impor ini, Direktur Humas dan Promosi BP Batam Purnomo Andiantono menegaskan bahwa instansinya tidak berwenang. Di mana Import beras yang diminta pemerintah Provinsi dan Batam, ?hingga saat ini belum disetujui, untuk bisa import dari negara asal langsung ke Batam.

Menurutnya, bahwa impor beras ini melalui Bulog Pusat dan tidak diserahkan ke daerah melalui pengusaha importir.

Di mana penyerahan beras import ke Bulog, sesuai dengan undang-undang. "Beras import diserahkan ke Bulog, karena berdasarkan UU, untuk impor beras adalah Bulog," katanya.

Andi mengatakan, alur distribusi beras ke Batam juga sudah dibahas Menteri Koordinator Perekomonian dan Kementerian Dalam Negeri. Dimana, distribusi beras import dilakukan melalui Bulog.

"Kemendag dalam hal ini Dirjen Daglu sudah rapat dengan Menko, bahwa akan memberikan kuota pada Bulog. Setelah itu, baru ke Batam," katanya. (ian/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Busyeet! Mahasiswa Perkosa 4 Wanita, 3 Masih di Bawah Umur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler