jpnn.com - TANJUNG SELOR – Jumlah tunggakan pembayaran beras miskin (raskin) atau beras sejahtera (rastra) di Provinsi Kaltara ternyata cukup besar. Pada semester I tahun 2016, tunggakan mencapai Rp 1,7 miliar.
Jumlah tunggakan itu adalah akumulasi yang terjadi dari seluruh kabupaten/kota di Kaltara selama ini. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Biro Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara Hasan Basri.
BACA JUGA: Usai Ambil THR, Mandor Terlindas Pikap
Menurutnya, tunggakan itu berdampak pada sejumlah rumah tangga sasaran (RTS) atau titik distribusi alami dalam realisasi raskin atau rasta tersebut. Karena itu, pihaknya juga telah berkoordinasi ke Perum Bulog Kaltara untuk bersama-sama mengatasi tunggakan tersebut.
“Paling tidak harga tebus raskin (HTR) ini tak lagi mengalami masalah di lapangan,” kata Hasan di laman Radar Tarakan, Minggu (26/6).
BACA JUGA: Si Doel Klaim Stok Aman
Ia berpendapat, di Provinsi Kaltara hanya Kabupaten Bulungan yang memiliki kebijakan untuk melakukan subsidi raskin tersebut sehingga tidak pernah mengalami hambatan atau tunggakan.
“Sedangkan daerah lain kecuali Kabupaten Malinau, HTR ini masih dibebankan ke pemerintah setempat. Jadi daerah tak laksanakan program subsidi HTR itu, dan belum bisa menerapkan penyaluran subsidi ke titik distribusi dan titik pembagiannya,” jelas dia. (san/asa/jos/jpnn)
BACA JUGA: Suami Istri yang Kompak, Tapi Kok... Aduhhh
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisa Utang Tanah Tinggal Rp 209 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi