Waduh, Usai Kasus Gigolo, Para Imigran Bikin Ulah Lagi...

Rabu, 14 September 2016 – 14:39 WIB
Para Imigran mendirikan tenda untuk tidur di gedung DPRD Batam. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Pemerintah kota Batam kembali dipusingkan dengan ulah para imigran yang berkeliaran di kota tersebut. Setelah kasus imigran yang terlibat prostitusi, kini pemerintah dipusingkan para imigran yang tidur di gedung DPRD Kota Batam. Bahkan mereka mendirikan tenda-tenda di lingkungan kantor wakil rakyat Batam tersebut.  

Sekretaris DPRD Kota Batam, Marzuki, mengatakan para imigran tersebut tidur di gedung dewan sejak pertama mereka menginjakkan kaki di Batam, beberapa bulan lalu. Namun saat ini jumlahnya terus bertambah. Umumnya mereka merupakan imigran asal Afganistan dan Pakistan.

BACA JUGA: Jangan Lupa, Gorontalo Segera Gelar Festival Karawo

Meski terkesan mengganggu, Marzuki mengaku tak bisa berbuat banyak. Pihaknya juga tak bisa melarang para imigran itu tidur di gedung wakil rakyat itu, saat malam hari.

“Karena kalau hujan, kasihan juga mereka. Jadi tidak bisa kami larang karena ini demi kemanusiaan juga,” ujar Marzuki seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (14/9).

BACA JUGA: Bantu KPK Jerat Bupati Subang, Jajang Divonis Ringan

Marzuki menjelaskan, saat siang hari, para imigran tersebut tinggal di Taman Aspirasi yang lokasinya hanya berjarak belasan meter dengan gedung DPRD. Namun saat malam, sebagian besar dari mereka pindah ke gedung DPRD untuk beristirahat.

Selain menempati lobi gedung, mereka tersebar di beberapa titik di area gedung DPRD. Seperti musala dan tangga gedung dewan.

BACA JUGA: Yuk ke Lombok, Sebentar Lagi Ada Festival Senggigi

“Ada anak-anak, pria dan wanita dewasa yang tidur di sini,” kata Marzuki.

Menurut Marzuki, mereka mulai berbondong-bondong ke gedung dewan pada pukul 19.00 WIB setiap malamnya. Kecuali jika cuaca hujan, mereka bisa datang lebih cepat.

Mereka membawa serta perlengkapan tidur. Seperti kasur, tenda, dan kelambu. Sekitar pukul 06.00 pagi, mereka sudah kembali ke Taman Aspirasi. Perlengkapan tidur juga dipindahkan.

Selain tidur, para imigran tersebut juga kerap menggunakan beberapa fasilitas lainnya di gedung dewan. Misalnya air siap minum yang berada di dekat pintu masuk gedung.

“Mereka juga sering salat di musala DPRD,” katanya.

Terkait keberadaan para imigran ini, Marzuki mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas IA Khusus Batam.

“Jawaban Imigrasi, tunggu saja karena sebagian juga ada di Hotel Kolekta,” ujar Marzuki.

Meskipun sejauh ini tidak ada persoalan yang berarti, Marzuki berharap kasus imigran menginap di gedung dewan ini tak berlarut-larut. Untuk itu dia meminta pemerintah dan instansi terkait segera menyelesaikan masalah tersebut.

“Harapan kami agar para imigran ini segera ditangani. Supaya mereka tidak berlama-lama tanpa tempat tinggal yang layak,” ujarnya. (spt/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih, Rekor Bakar Sate Kurban Sepanjang 25 Meter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler