jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diperkirakan bisa bernasib sama seperti Fauzi Bowo pada pemilihan gubernur 2012 lalu. Seluruh hasil survei memperlihatkan keunggulan, namun pada akhirnya hasil pemungutan suara memperlihatkan kemenangan pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, kemungkinan tersebut dapat terjadi mengingat masih banyak agenda politik yang akan berlangsung hingga pemungutan suara 15 Februari 2017 mendatang.
BACA JUGA: Diperiksa KPK, Ahok Cerita Begini
"Menjadi incumbent itu gampang-gampang susah. Meski angka survei selalu paling tinggi, tapi hasil akhirnya bisa jadi tak demikian. Karena masih banyak event politik sampai Februari 2017. Hasil akhirnya tergantung peristiwa jelang pencoblosan," ujar Siti, Rabu (11/5).
Siti kemudian mencontohkan seperti yang dialami Fauzi Bowo, beberapa waktu lalu. Ketika itu, incumbent memang terlihat cukup kuat. Bahkan dukungan terlihat hadir mulai dari organisasi kemasyarakatan, maupun kelompok-kelompok masyarakat Jakarta lainnya. Namun pada akhirnya tak juga mampu mendulang mayoritas suara.
BACA JUGA: Ahok Kaget, Katanya Pertama Kali dalam Sejarah
"Pak Fauzi Bowo itu kuat di ormas, masjid seluruh Jakarta ia kuasai. Tapi tidak menang. Karena ada serangkaian peristiwa politik jelang pilkada 2012 yang tidak diprediksi," ujar Siti. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Permintaan Ahok kepada KPK terkait Kasus Sumber Waras
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat ya, Mulai Tanggal Ini Pemda DKI Hapus 3 in 1
Redaktur : Tim Redaksi