MAKASSAR--Proses penyelidikan kasus sindikat joki ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Makassar, oleh Polsekta Biringkanaya belum membuahkan hasil menggembirakanPolisi masih menyelidiki dan mengejar aktor intelektual joki ini.
"Kita masih menyelidiki siapa yang merancang peralatan yang digunakan kedua peserta ujian ini menerima kunci jawaban
BACA JUGA: Siram kWh Meter, Tewas Kesetrum
Kalau ini sudah kita temukan, sindikat ini pasti kita bisa ungkap," kata Kapolsekta Biringkanaya, Kompol Mursalim, Senin, 22 Agustus.Dalam proses penyelidikan kasus joki seleksi masuk STAN Makassar ini, polisi kata Mursalim masih sulit mengungkap pihak yang diduga memberikan jawaban kepada kedua peserta ujian STAN, Muh Noer Alim Qolby dan Natsir
Kedua pelaku tersebut menggunakan perangkat handphone
BACA JUGA: Depresi, Napi Gantung Diri di Masjid Lapas
Telepon seluler yang dipakai meneri jawaban itu diduga dihubungkan langsung dengan pemberi jawabanBACA JUGA: Gagahi Gadis SMA, Pak Haji Dibekuk
Perangkat tambahan ini yang dimasukkan peserta ujian ke dalam lubang telinga masing-masing.Ironisnya, perangkat tambahan yang dipasang di teliga kedua peserta ujian ini hingga kemarin dikabarkan belum dikeluarkanMenurut informasi yang dihimpun FAJAR, orang tua Qolby dan Natsir sudah membawa anaknya ke dokter THT di RS Wahidin untuk mengeluarkannya, namun alat tersebut kabarnya belum keluarKendati begitu, kedua peserta tersebut tidak sampai dirawat inap di rumah sakit.
"Dari kemarin memang pihak orang tua peserta ujian ini membawa anaknya ke dokter untuk mengeluarkan alat yang dipasang di telinganya itu, namun informasinya belum keluarIni tentu membuat peserta tersebut rugi dua kali, karena sudah tidak lulus tersiksa lagi dengan peralatan di telinganya," kata Mursalim.
Awalnya, kata Mursalim, kedua peserta ujian yang ditangkap pengawas ujian ini dijadwalkan menjalani pemeriksaan tambahan oleh penyidik di Polsekta Biringkanaya kemarinNamun, hingga siang kemarin kedua peserta tersebut belum kunjung datang ke penyidik untuk menjalani pemeriksaan"Informasinya, dia masih ke dokter dulu untuk mengeluarkan alat di telinganya itu," kata Mursalim.
Makanya, Mursalim menyebutkan bahwa upaya penyidik mengorek keterangan kedua peserta tersebut saat ini terhambatDalam kasus ini, polisi tidak sampai menahan kedua peserta ujian ini, dengan alasan peserta tersebut adalah korbanKendati begitu, polisi mengharuskan keduanya untuk wajib lapor dua kali seminggu
Informasi lain yang diperoleh menyebutkan bahwa, dugaan adanya sindikat joki pada penerimaan mahasiswa di STAN Makassar makin kuatPasalnya, keterangan salah seorang peserta yang ditangkap polisi menyebutkan bahwa dirinya berada pada urutan ke-60 peserta yang mendapat perangkat yang digunakan menerima kunci jawaban iniMakanya, kuat dugaan, seleksi tersebut melibatkan joki yang sudah berpengalaman.
Penanggungg jawab penyelenggara seleksi masuk STAN Makassar, Mutasim Billa berharap proses pengusutan kasus joki ini bisa dituntaskan polisi, untuk mengungkap pelaku yang terlibat di dalamnyaApalagi, dalam kasus ini beberapa panitia utamanya pengawas sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polsekta Biringkanaya(sah)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Bius Bayangi Pemudik
Redaktur : Tim Redaksi