jpnn.com - SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda kini punya persoalan pelik. Pasalnya, mereka masih memiliki utang mencapai Rp 1 triliun kepada beberapa kontraktor.
Nominal yang tak sedikit itu tentu sangat memusingkan. Pemkot Samarinda pun kini dituntut mencari jalan untuk melunasi utang tersebut. Menurut rencana, mereka akan meminjam dari Bankaltim.
BACA JUGA: Lindungi Warga, Bupati dan Wali Kota Diminta Perhatikan Surat Edaran Gubernur
Menurut pengamat ekonomi dari Unmul Aji Sofyan Effendi, sebesar apapun yang namanya utang harus dibayar. “Apalagi para kontraktor yang demo beberapa hari lalu itu kan sudah menyelesaikan pekerjaannya, ya wajar mereka minta bayaran,” ujar Sofyan beberapa waktu lalu.
Sofyan menjelaskan, hampir 85 persen APBD Samarinda berasal dari transfer pemerintah pusat dalam bentuk dana perimbangan. Di antaranya ialah Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
BACA JUGA: Bang Toyib Kini Tinggal Menunggu Nasib
Termasuk subsidi provinsi. Menurut Sofyan, empat sumber dana itulah yang paling besar komposisi penerimaan dalam APBD. (nin/jos/jpnn)
BACA JUGA: Oalah.. Pernah Dipenjara, Kok Masih Ngedarin Pil Koplo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Teguran, Dikeroyok lalu Dibacok
Redaktur : Tim Redaksi