JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, membuka dugaan permainan proyek di KemenporaSaat bersaksi bagi M El Idris yang menjadi terdakwa perkara suap wisma atlet, Senin (8/8), Wafid mengungkapkan, dirinya memang pernah bertemu dengan Nazaruddin dan Mindo Rosalina Manulang.
"Pertemuan di Senayan, dua kali
BACA JUGA: Korupsi Proyek Lampu Jalan Diganjar Empat Tahun
Pertama pertengahan 2010Ia mengaku dihubungi Rosa untuk hadir pada pertemuan itu
BACA JUGA: Penyebaran Tak Merata, PPK Diminta Mutasi PNS
Rosa mengatakan bahwa Nazaruddin hendak menyampaikan sesuatu."Nazaruddin menyampaikan ke saya, kalau ada proyek akan diikuti PT DGI (Duta Graha Indah) dan BUMN lainnya
Tak berselang lama setelah pertemuan itu, Wafid mengaku hadir pada pertemuan antara Menpora Andi Mallarangeng dengan Komisi X DPR yang membidangi Olahraga
BACA JUGA: Nazar Kabur Dikawal dan Didampingi Istri
Namun dalam pertemuan itu juga dihadiri Nazaruddin yang sebenarnya duduk di Komisi Hukum DPR."Saya dipanggil Pak Andi (Menpora) ke ruangan kerjanya untuk mendampinginya menerima tamu anggota DPRAda beberapa anggota DPRDihadiri Menpora, Ketua Komisi X DPR Pak Mahyudin, Bu Angelina Sondakh dan Nazaruddin," ujar Wafid yang mengaku tidak tahu secara rinci isi pembicaraan karena hadir belakangan.
Namun demikian Wafid mengaku memang lebih banyak berhubungan dengan RosaWafid mengaku kenal Rosa pada 2009, melalui seorang perantara bernama Paul Newan yang sudah lama dikenal sebagai rekanan Kemenpora.
Lantas mengapa Wafid menerima cek dari Rosa" Menurut Wafid, cek itu hanya untuk dana pinjaman untuk memenuhi kebutuhan dana di KemenporaRencananya, cek senilai Rp 3,2 miliar itu akan digunakan untuk membayar honor panitia SEA Games, karena dana dari APBN belum cair.
Wafid mengaku butuh dana Rp 6 miliar untuk menalangi kegiatan di KemenporaDana itu juga akan dicadangkan untuk antisipasi pelaksanaan Kongres PSSI"Jadi dana talangan yang ada di kantor tidak cukup, saya mncoba cari lagi dana tambahan, pinjaman, sekitar Maret 2011," ucap Wafid.
Dikatakan pula, sebenarnya dirinya tak tahu jika dana untuk dirinya itu berasal dari PT DGITerlebih lagi proyek Wisma Atlet ditangani oleh Pemerintah Daerah Sumatera SelatanKarenanya, Wafid tak berhubungan dengan PT DGI yang digandeng Pemda Sumsel"Saya tidak pernah pinjam ke PT DGISaya melalui Ibu Rosa," sambungnya.
Wafid sendiri tak menyangka jika Rosa datang bersama El Idris"Saya juga nggak menyangka kalau ibu Rosa akan langsung menyerahkan cekSaya kira tunai," ucapnya.
Setelah menerima cek itu, Wafid menyerahkannya ke stafnya yang bernama PoniranAlasannya, karena cek itu bukan uang pribadi.
Namun setelah cek itu diserahkan ke Wafid pada 21 April, ternyata Rosa dan El Idris yang hendak keluar dari Kantor Kemenpora ditangkap KPKPenangkapan Rosa dan Idris itu dikuti dengan penangkapan atas Wafid.
Namun kesaksian Wafid dinilai jangal oleh majelis hakimHakim ketua, Suwidya, pencarian dana talangan ke pihak perorangan bukanlah hal yang wajar dilakukan di institusi pemerintah"Kenapa tidak pinjam ke bank?" tanya Suwidya.
Namun Wafid menganggap dana talangan itu sesuatu yang wajar"Dulu waktu di Kemendiknas juga biasa dilakukan," kata Wafid yang pernah menjadi PNS di Kemendiknas itu.(ara/gel/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nazar Pulang, SBY Berharap Semua Persoalan jadi Terang
Redaktur : Tim Redaksi