Wagub Jatim Emil Dardak: Panas Bumi Sangat Eco Friendly

Senin, 27 September 2021 – 23:59 WIB
Webinar Ngaji Panas Bumi seri 4 yang dilaksanakan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Jumat (24/9). Foto: GP Ansor Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur kembali menyelenggarakan webinar Ngaji Panas Bumi, Jumat (24/9).

Sejumlah narasumber berkompeten hadir pada Ngaji Panas Bumi seri 4 itu, seperti Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim

BACA JUGA: Ngaji Panas Bumi, Profesor Adi Sebut Peluang Ansor Jatim Tunjukkan Peran

Riki menyampaikan potensi panas bumi Indonesia melimpah.

"Kalau bukan kita, siapa yang akan mengembangkannya," kata Riki.

BACA JUGA: Diskusi Panas Bumi Seri 2: Ansor Jatim Siap Dorong Reindustrialisasi

Dalam kesempatan itu Riki menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Arjuno Welirang.

Dia hadir didampingi Idham Purnama (vice president operation), Rully Husnie Ridwan (business development manager), dan Izzuddin (Unit Dieng Power Plant Manager).

BACA JUGA: Pengembangan Energi Panas Bumi Mutlak Diperlukan

Geo Dipa Energi ditunjuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengelola WKP Arjuno Welirang pada 2017.

Unit Dieng Power Plant Manager Izzuddin menyampaikan panas bumi adalah energi terbarukan dan akan selalu ada selama dikelola secara baik.

Dia juga meyakinkan eksplorasi panas bumi tidak akan mengganggu supply air pertanian karena berbeda level kedalamannya.

“Itu mitos yang berkembang, faktanya tidak demikian,“ kata pria kelahiran Mojokerto itu.

Rully Husnie Ridwan menambahkan pemilihan Arjuno Welirang karena di lokasi tersebut memiliki potensi panas bumi terbesar di Jawa Timur yaitu 230 MW.

Rencana secara bertahap dikembangkan 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) masing-masing sebesar 60 MW.

“Pada tahap eksplorasi, kami membayar iuran 2 dolar per hektare per tahun, 80 persen masuk ke pemerintah daerah," beber business.

Vice President Operation PT Geo Dipa Energi Idham Purnama menyampaikan beragam tantangan pengembangan panas bumi mengemuka.

Untuk mempercepat prosesnya, dia membutuh dukungan para pihak khususnya untuk melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat agar tidak terjadi kekeliruan dalam informasi.

Terkait hal tersebut, Idham Purnama mengajak kader-kader GP Ansor untuk terlibat aktif.

Dalam kesempatan itu juga dipaparkan kondisi konsumsi listrik khususnya selama masa pandemi.

Tren kenaikan konsumsi listrik cukup menggembirakan sejak 2017 hingga 2019.

Beban puncak 2017 sebesar 25.665 MW. Naik pada tahun berikutnya menjadi 27.070 MW.

Pada 2019 naik lagi 27.973 MW. Tahun lalu justru menurun 4,42 persen dengan beban puncak 26.737 MW.

Triwulan I 2021 mulai membaik, namun belum kembali kecapaian 2019.

Manager Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Jawa Timur PT. PLN (Persero) Wuri BC Prasetyo mengatakan sistem Jawa Madura Bali ditopang 253 unit pembangkit dengan total kapasitas terpasang 37.402 MW.

“Kami berharap kondisi segera membaik, sehingga biaya listrik kembali optimal," ujar Wuri.

Dia menambahkan total gabungan kapasitas pembangkit di Jawa Timur sebesar 8.692,67 MW.

Tahun ini beban puncak diperkirakan mencapai 6.572 MW dan menjadi 9.139 MW tahun 2028 dengan asumsi pertumbuhan rata-rata 5,2 persen.

“Rekor beban puncak Jawa Timur 5.956,57 MW, terjadi pada tanggal 8 Juni 2021 pukul 17.30 WIB,“ bebernya.

Wuri juga menyampaikan peran PLTP dalam prioritas penopang beban dasar berada di nomor urut dua, setelah PLTA tanpa waduk.

Senior Manager Perencanaan Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jawa Madura Bali PT. PLN (Persero) Elvanto mengungkapkan, peran UIP2B sebagai pengatur aliran daya dari pembangkit ke konsumen atau beban pada jaringan 500 kV, 150 kV dan 70 kV.

“Empat hal yang kami jaga, kehandalan, kualitas, pembiayaan optimal dan berwawasan lingkungan,“ sebut Elvanto.

Tahun lalu, bauran energi Provinsi Jawa Timur mencapai 4,61 persen EBT, meningkat 0,02 persen dari tahun sebelumnya.

Senior Manager Perencanaan Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) Jawa Madura Bali PT. PLN (Persero) Oni Setiawan menyampaikan target bauran EBT sebesar 17 persen di 2025.

“Ini butuh dukungan semua pihak,“ tegasnya.

Dominasi energi fosil masih cukup besar karena industri cukup berkembang dan Jawa Timur merupakan wilayah konsumen energi terbesar kedua di Indonesia.

Potensi panas bumi Jawa Timur mencapai 1.012 MW kapasitas terpasang, namun belum ada satupun PLTP yang beroperasi.

“Dari 4 WKP, Blawan Ijen dan Telaga Ngebel sedang proses eksplorasi, Arjuno Welirang persiapan eksplorasi dan di tambah nanti Gunung Lawu,“ paparnya.

Oni Setiawan berkomitmen memfasilitasi para pengembang panas bumi dengan memberikan kemudahan perizinan.

Sementara itu dalam sambutannya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan apresiasi pada PW GP Ansor Jawa Timur yang memilih tema panas bumi.

Dia menceritakan keterlibatannya dalam proyek panas bumi yang didanai Bank Dunia.

“Ayo, sahabat-sahabat Ansor ini digandeng untuk melihat keseharian penyiapan Geothermal,“ ajaknya.

Sekretaris Dewan Penasehat GP Ansor Jawa Timur ini sangat familiar dengan panas bumi.

Emil mampu menjelaskan detail proses pengembangan panas bumi dari pengeboran hingga jadi listrik.

"Panas bumi sangat eco friendly. Jadi kalau misalnya mengembangkan Geothermal, tidak bisa di sekitaran situ kemudian pohonnya ditebangi, karena apa? Karena ia butuh kehijauan itu untuk mempertahankan siklus airnya," kata Wagub Emil Dardak.

Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Timur H.M Syafiq Syauqi memberikan closing statement dengan mengutip Surat Ar Rahman ayat 33.

"Kita ditantang Allah SWT untuk menembus langit dan bumi. Ternyata Geo Dipa memenuhi tantangan ini,“ terang alumnus Universitas Ahmad Kaftaru Damaskus Syria itu.

Syafiq menegaskan keberpihakan GP Ansor dalam pengembangan energi panas bumi dengan menggiatkan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat.

“Kami mengajak para pihak untuk bersinergi, menumbuhkan industri di Jawa Timur agar konsumsi listrik kian meningkat, sehingga supply listrik PLTP tidak sia-sia. Mari bergerak bersama," pungkasnya. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pengembangan Panas Bumi, Indonesia Lebih Agresif Dibanding Negara Lain


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler