Wah.. Ada Mafia Bisnis Pulsa Token Listrik? Begini Kata Rizal Ramli

Senin, 07 September 2015 – 23:18 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut ada ada mafia dalam bisnis pulsa token listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Menurutnya, pulsa listrik yang dibeli seharga Rp100 ribu tidak sesuai dengan nominal yang diterima pelanggan. Mereka hanya mendapat listrik seharga Rp73 ribu bila membeli pulsa seharga Rp100 ribu.

BACA JUGA: Proyek Mega Listrik Dipangkas Jadi 16 ribu Mw, Ini Pendapat Menteri Baldan

"Mereka beli pulsa (listrik) Rp100 ribu, yang tersedia Rp73 ribu tersedot provider. Padahal beli pulsa telepon saja, kalau beli pulsa Rp100 ribu paling dipotong cuma jadi Rp95 ribu," ungkap Rizal di kantornya, Jakarta, Senin (7/9).

Karena itu, mantan menko perekonomian era Presiden Gusdur ini meminta agar konsumen listrik tidak boleh lagi dimonopoli dengan dipaksakan menggunakan sistem pulsa listrik. Masyarakat sambung Rizal, harus diberi kebebasan untuk memilih sistem listrik meteran atau pulsa.

BACA JUGA: Ada Mafia Dalam Bisnis Pulsa (Token) Listrik? Ini Komentar Menko Rizal

"Kami ingin tidak boleh lagi ada masyarakat yang dimonopoli. Biarkan rakyat punya pilihan sendiri meteran atau pulsa. Ini kejam sekali, misalnya masih ada anak yang belajar jam 8 malam, tapi tiba-tiba listriknya mati. Terus mau cari pulsa listrik dimana? Kan tidak semudah beli pulsa telepon," papar Rizal.

Selain itu, dia juga meminta agar maksimum biaya administrasi yang‎ ditarik perseroan untuk pulsa listrik hanya sekitar Rp5.000. "Jadi dia beli (pulsa listrik) Rp100 ribu, listriknya bisa Rp95 ribu. Kami mohon dua keputusan ini segera dilakukan oleh PLN," pinta pria berkacamata ini. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Kapolda Jatim: Dengan Sinergi Insyallah Bisa

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumor Larangan Sholat Idul Adha di Tolikara Menyeruak, Ini Tanggapan Mendagri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler