jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut Jakarta Timur tertinggi dalam kasus tawuran. Hal ini terlihat dari 63 kasus tawuran di Jakarta selama Januari-Juli, sebanyak 26 kasus terjadi di Jakarta Timur. Sebelumnya, kasus tawuran paling banyak terjadi di Jakarta Pusat.
"Tahun ini dominan justru di Jakarta Timur," kata Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin di Balai Kota, Jakarta, Senin (27/7).
BACA JUGA: Dimarahi Ahok, Ini Tanggapan Panitia Jakarta Book & Education Fair
Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan menempati posisi kedua jumlah tawuran dengan 13 kasus. Di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, masing-masing terjadi 8 kasus tawuran. Sementara, ada dua kasus tawuran di Jakarta Utara.
Martuani memuji wali kota dan Polres Jakarta Pusat yang sigap untuk menekan angka tawuran.
BACA JUGA: Ahok Marah Harga Barang di Jakarta Book & Education Fair Lebih Mahal
"Tapi, pergeseran jumlah tawuran ini jadi tanggung jawab bersama. Di Jakarta Timur ada kompleksitas masalah," ucapnya.
Martuani menyebut, kasus kejahatan di Jakarta Timur melibatkan anak sekolah. Dia mencontohkan dalam kasus perampokan di Taman Mini yang dilakukan oleh dua siswa SMP dan dua siswa SMA. Para pelaku beralasan hanya ingin memiliki handphone Android.
BACA JUGA: Inilah Beberapa Janji Ahok untuk Ringankan Beban Warga Jakarta
"Ini masalah kita bersama untuk mendidik anak-anak agar tidak terjerumus," tandas Martuani. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Bakal Usir Pendatang Yang tak Punya Pekerjaan
Redaktur : Tim Redaksi