BACA JUGA: Malaysia Razia Suami Kontrak
Kemarin (28/1) media Rusia menyebutkan, lelaki 32 tahun tersebut merupakan mualaf yang direkrut kelompok militan Nogaisky Dzhamaat (Brigade Nogai).Berdasar penyelidikan awal, diketahui Razdobudko menghilang dari tempat tinggalnya sejak November lalu
BACA JUGA: RI-Bangladesh Sepakat Lindungi Pekerja Migrant
"Lelaki yang oleh media dijuluki Wahabi Rusia itu lenyap sekitar dua bulan setelah diinterogasi soal ledakan di Pyatigorsk Agustus lalu," kata seorang investigator.Laporan lain menyatakan bahwa Razdobudko memeluk Islam atas bimbingan seorang imam beretnis Rusia
BACA JUGA: Rakyat Afsel Berdoa untuk Nelson Mandela
"Dia masuk Islam secara resmi dengan disaksikan oleh ulama Anton Stepanenko yang merupakan imam di Pyatigorsk," terang Agence France-Presse, mengutip laporan tertulis yang dipublikasikan kemarin itu.Stepanenko yang memiliki nama Islam Abdullah tersebut dikenal sebagai ulama aliran Wahabi di PyatigorskPada 2006, dia berurusan dengan polisi saat didapati menyandera seorang lelakiStepanenko pun sempat dijebloskan ke penjaraKetika merazia kediamannya, polisi menemukan beberapa literatur Wahabi serta cakram audio dan audiovisual yang berisi panduan membuat bom.
Beberapa pengikut Stepanenko pun dikenal sebagai penganut Islam radikalNama mereka juga sering dikaitkan dengan beberapa insiden dan ledakan bom di RusiaKendati demikian, pemerintah Rusia tidak pernah menjadikan Stepanenko ancamanBuktinya, dia masih diperkenankan menyebarluaskan aliran Wahabi radikal dengan bebasDia juga tidak masuk dalam daftar cekal dan bebas keluar masuk Pyatigorsk.
Namun, kantor berita RIA Novosti membantah laporan yang menyebut pelaku ledakan 24 Januari lalu sebagai Razdobudko"Kamera video yang merekam kejadian di bandara jelas-jelas menunjukkan bahwa peledak bukan diaWajahnya tidak sama," terang seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanyaTapi, ada kemungkinan Razdobudko merupakan otak di balik insiden maut tersebut.
Dalam rekaman CCTV bandara, terlihat pelaku memasuki area kedatangan sekitar 15 menit sebelum bom meledakDia, sepertinya, mencari-cari seseorangKepalanya menoleh ke kanan dan kiri, sedangkan tangan kirinya disembunyikan dalam saku jaketBom TNT seberat 7 kilogram itu menimbulkan efek ledakan yang cukup dahsyatSelain merenggut 35 nyawa, ledakan tersebut melukai sedikitnya 180 orang.
Sementara itu, parlemen Rusia alias Duma mulai merancang legislasi untuk menciptakan sinyal bahaya terorisme dalam kode warnaKebijakan yang diberlakukan di Amerika Serikat (AS) sejak 2001 tersebut sudah lebih dulu diterapkan di negara-negara Eropa lainDi antaranya, Inggris, Prancis, dan JermanMenurut rencana, Duma mengadakan rapat khusus untuk membahas sinyal bahaya terorisme itu bulan depan(hep/c11/ami/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Partai Kesampingkan Kepentingan
Redaktur : Tim Redaksi