Wahai Hashim Adik Prabowo, Sikap Bu Mega Jelas, Kader PDIP di Posisi Capres

Senin, 13 Maret 2023 – 16:25 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Kamis (23/2). Dokumen DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan keputusan partai soal tokoh yang menjadi pasangan capres-cawapres merupakan ranah Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Namun, Hasto menekankan sikap Megawati sudah sangat jelas, yaitu menginginkan posisi capres harus diisi oleh kader internal PDIP.

BACA JUGA: PDIP Oke Kalau Ganjar Presiden Prabowo Wapres, Bukan Sebaliknya

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pertanyaan media mengenai pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang membuka peluang menduetkan Prabowo-Ganjar di Pilpres 2024.

"Penawaran kerja sama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto.

BACA JUGA: Duet Prabowo-Ganjar Terwujud jika Ada Restu Tokoh Ini, Bukan Jokowi

Hasto mengatakan partainya belum bisa menyampaikan sikap soal usulan duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," kata Hasto.

BACA JUGA: Berpasangan Dengan Airlangga, Prabowo Punya Kans Kalahkan Ganjar Atau Anies

Hasto menjelaskan kewenangan Megawati memutuskan pencapresan sudah berjalan di PDIP selama ini. Hal tersebut bisa dilihat dari pengusungan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Jadi, kalau kami lihat secara empiris pada 2014 dan 2019, maka tahapannya, Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDI Perjuangan, pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto.

Terlepas dari itu, Hasto menyampaikan peluang kerja sama dengan Gerindra masih sangat terbuka.

"Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Kelima pada 2019 lalu," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana diet Prabowo-Ganjar usai keduanya dampingi Presiden Jokowi saat Kunker di Kebumen, Jawa Tengah.

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3).

Menurut Hashim hal itu dikarenakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut parpolnya terbuka jika Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin berduet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Namun, Hashim memberi beberapa syarat. Salah satunya, Prabowo tetap menjadi calon presiden atau capres.

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim di Menteng, Jakarta, Minggu (12/3).

Menurut Hashim, Prabowo lebih tepat maju sebagai capres lantaran jauh lebih berpengalaman dalam kancah politik nasional.

"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda, kan," tuturnya. (tan/JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Muda Ganjar Bangun Instalasi Hidroponik di Rusunawa Jatinegara


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler