jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih memiliki sikap yang sama agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J secara terbuka dan transparan.
Saat ditanya awak media apakah perlu Kapolri membuka motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J, Jokowi menjawab dengan normatif.
BACA JUGA: Seusai Jumpa Ferdy Sambo, Petugas LPSK Disodori 2 Amplop untuk Berdua, eh Tipis
"Ya, tanyakan ke Kapolri," kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/8).
Meski demikian, Presiden Jokowi mengaku sudah menitipkan kepada Polri agar tidak menutup-nutupi kasus tersebut.
BACA JUGA: Misteri Motif Penembakan Brigadir J: Pemicunya di Magelang atau Rumah Dinas Ferdy Sambo?
Termasuk langkah Polri yang sudah menetapkan Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka pembunuh Brigadir J.
"Saya udah keseringan menyampaikan itu. Tanyakan ke Kapolri. Kan, sudah jelas semuanya," kata dia.
BACA JUGA: Petugas LPSK Sampai Syok Disodori Amplop Setelah Temui Irjen Ferdy Sambo, Tebalnya Sebegini
Seperti diketahui, Menko Polhukam Mahfud MD memahami keputusan kepolisian yang belum buka-bukaan mengungkap motif kasus penembakan terhadap Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Mahfud MD menduga motif pembunuhan Brigadir J masuk unsur sensitif dan hanya pantas didengar oleh orang dewasa.
"Mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," kata Mahfud MD dalam keterangan persnya, Selasa (9/8).
Mahfud memercayai kepolisian untuk mengkonstruksi motif dalam kasus penembakan Brigadir J demi kepentingan penegakan hukum.
Dia pada prinsipnya mengapresiasi kepolisian yang mampu mengungkap aktor intelektual dalam kasus kematian anggota Brimob itu. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernyataan Irjen Ferdy Sambo Setelah Jadi Tersangka, Sebut Nama Kapolri Jenderal Listyo
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga