Wahai Kaum Ibu, Mari Lindungi Anak-Anak dari Hoaks

Selasa, 28 Maret 2017 – 23:44 WIB
Hoaks. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menganggap maraknya kabar bohong melalui media maya atau hoaks sebagai hal serius. Karenanya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo memberi pendidikan kepada para ibu untuk menangkal hoaks.

Dengan menggandeng Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi Informatika (BPPPKI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Diskominfo) Kulonprogo menggelar pelatihan e-literasi teknologi informasi dan komunikasi bagi ibu rumah tangga, Senin (27/3). Acara ini diikuti 35 ibu rumah tangga di Wates yang memiliki anak usia di bawah 17 tahun dan aktif menggunakan smartphone.

BACA JUGA: Ipang Wahid Berbagi Jurus Tangkis Hoaks ke Muslimat NU

Kepala Diskominfo Kulonprogo Agus Santosa mengatakan, pelatihan dilakukan untuk meningkatkan literasi kaum ibu terhadap teknologi informasi dan internet. Sebab, anak-anak saat ini sudah akrab dengan smartphone dalam kesehariannya.

Karenanya, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi pemakaian ponsel oleh anak-anaknya. “Saat ini banyak informasi hoaks di internet,” ujarnya.

BACA JUGA: Oalah Buzzer... dari Promosi Produk Jadi Penyebar Hoaks

Selain itu, kini banyak aplikasi yang tidak layak bagi anak dan bisa merusak. “Pengetahuan kaum ibu terhadap itu perlu ditingkatkan agar tidak kecolongan anaknya mengakses hal negatif,’’ kata Agus Santosa.

Karenanya orang tua diharapkan mampu menyaring informasi dan aplikasi berkonten negatif yang tak layak dikonsumsi anak-anak. Apalagi tidak jarang ada masyarakat yang menelan mentah-mentah informasi yang didapatkannya di dunia maya.

BACA JUGA: Tim Anies-Sandi Bentuk Satgas Khusus Penangkal Hoaks

Arus informasi perlu disiasati dengan penyaringan dan pemahaman sehingga informasi yang tidak pas bagi anak-anak bisa dihindari. Selain itu, dengan lebih melek teknologi informasi dan komunikasi, para ibu diharapkan bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas dan membuka peluang kerja.

"Sehingga bisa meningkatkan taraf hidup keluarga. Intinya adalah bagaimana menggunakan internet dan teknologi digital itu secara sehat dan positif,’’ kata Agus Santosa.

Kasi Publikasi BPPPKI DIJ Suwarto mengatakan, pihaknya dalam pelatihan itu memberikan pemahaman tentang hukum dan etika dalam memanfaatkan teknologi informasi. Meski teknologi informasi bisa mendatangkan keuntungan, katanya, namun penggunaan yang tidak bijak bisa membawa konsekuensi hukum.

"Kami berharap kaum ibu punya pemahaman bahwa teknologi juga memiliki sisi buruk jika tak bijak menyikapinya. Selain itu, ibu-ibu ini juga jangan sampai ketinggalan teknologi infirmasi sehingga bisa mendampingi dan memproteksi anaknya dari hal negatif dalam internet dan teknologi," kata Suwarto.(tom/iwa/mar/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyebar Hoaks Soal Presiden Ditangkap saat Main Domino


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler