jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menantang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga untuk membeber data kemenangan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sebab, kubu Capres-Cawapres nomor urut 02 itu selalu mengklaim menang Pilpres 2019 dengan keunggulan suara 62 persen berdasarkan real count internal.
BACA JUGA: Tjahjo Kumolo: Anggota KPPS Meninggal Dunia Adalah Syuhada Kusuma Bangsa
BACA JUGA: Prabowo: Hei Lembaga Survei, Bohongi Saja Penguin di Antartika
"Mereka (BPN Prabowo - Sandiaga) harus menjelaskan metodologinya, beberkan bukti dan faktanya. Jika itu real count, dari berapa persen daerah yang sudah dilakukan perhitungan itu harus dibuktikan," kata Emrus di Jakarta, Jumat (19/4).
BACA JUGA: KNPI Siap Hadapi Gerakan Inkonstitusional Pascapemilu
Emrus menyebut tidak logis kubu Prabowo - Sandiaga mengklaim menang hanya berdasarkan hasil real count sebagian. Terlebih lagi, jika hasil real count merujuk pada daerah yang dimenangkan Prabowo - Sandiaga.
"(Real count internal) itu tidak bisa disamakan dengan quick count lembaga survei," ucap Emrus.
BACA JUGA: PDIP: Prabowo - Sandi Hanya 37 Persen
Emrus membandingkan data real count yang disebut Prabowo - Sandiaga dengan quick count sejumlah lembaga survei. Menurut dia, quick count lembaga survei dapat dipertanggungjawabkan karena menggunakan metodologi terukur, sample yang digunakan representatif dan memiliki keterwakilan dengan populasi.
"Jadi, quick count ini sudah teruji di dunia," tegas dia.
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklaim dirinya bersama Sandiaga Uno, sudah unggul jauh dari pesaingnya pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo - Ma’ruf Amin.
Hal ini dia sampaikan berdasar hasil real count penghitungan suara di TPS di seluruh Indonesia, versi tim ahli statistik Prabowo.
“Dari real count kami menang, sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count dalam posisi lebih dari 320 ribu TPS,” kata Prabowo di depan kediamannya, Rabu (17/4) lalu. (mg10/jpnn)
Simak Video Pilihan redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Mengakui Salah Entri Data, tapi Kecewa dengan Munculnya Meme
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan