jpnn.com - JAKARTA - Kecelakaan lalu lintas pada mudik lebaran dari tahun ke tahun masih didominasi kendaraan bermotor roda dua. Karenanya, Polri mengingatkan, agar pengendara roda dua untuk lebih berhati-hati saat mudik.
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menjelaskan, pada Operasi Ketupat 2014 lalu jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebanyak 618 kasus dari 3.675 kasus pada 2013. Itu berarti jumlah kecelakaan turun sekitar 16,81 persen.
BACA JUGA: Hakim yang Diciduk KPK Ketua PTUN Medan
Kawasan tertinggi terjadinya kecelakaan, berada di jalur pantai utara Pulau Jawa. "Sedangkan kendaraan yang paling banyak mengalami kecelakaan adalah motor dan mobil penumpang," kata Badrodin saat memimpin gelar pasukan Operasi Ketupat 2015 di lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7).
Dia mengatakan, kebanyakan kecelakaan karena faktor manusia. Misalnya kurang disiplinnya pengendara sepeda motor. Belum lagi muatan atau penumpang yang berlebihan, serta tidak patuh pada peraturan dan kelelahan. "Kebanyakan faktor manusianya," tegas Haiti.
BACA JUGA: Rapat Konsultasi, KPU Ingatkan Golkar-PPP Segera Islah
Selain faktor manusia, lanjut dia, masalah alam seperti topografi, musim hujan, musim kemarau, dan kendaraan yang tidak layak. Selain itu, kondisi jalan juga banyak menjadi penyebab kecelakaan.
Karenanya, Haiti meminta seluruh jajaran Polri dan pihak yang terlibat Operasi Ketupat 2015 untuk sungguh-sungguh melaksanakan langkah antisipatif yang sudah dirumuskan. "Semoga bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas," katanya.
BACA JUGA: KPK: Politik Dinasti Berpotensi Korup
Apalagi, lanjut Haiti, pada 2015 Kementerian Perhubungan memperkirakan kenaikan arus mudik lebaran semua moda 1,9 persen atau 20.002.724 pemudik dibanding 2014 yakni 19.618.530 pemudik. "Implikasi kenaikan tersebut yakni peningkatan penggunaan moda transportasi," katanya. Puncak arus mudik mulai H-7, dan arus balik pada H+3," timpal Haiti.
Lebih jauh Haiti mengatakan, potensi ancaman kamtibmas yang harus diantisipasi yakni terorisme, sabotase, perkelahian antarkelompok masyarakat, kebut-kebutan, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, peningkatan kebutuhan BBM dan bahan pokok, kriminalitas, penjualan petasan dan bencana alam. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MA Anggap Hakim yang Dibekuk KPK Bikin Malu
Redaktur : Tim Redaksi