Wahyu Setiawan Kena OTT KPK, Semua Komisioner KPU Disarankan Mundur

Kamis, 09 Januari 2020 – 12:17 WIB
Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Hendri Satrio menyarankan agar seluruh komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengundurkan diri pascapenangkapan Wahyu Setiawan (WS) oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hendri beralasan bahwa Wahyu merupakan komisioner KPU.

BACA JUGA: Wahyu Setiawan Ditangkap KPK terkait PAW Anggota DPR?

Bila dia terbukti menerima suap, pimpinan yang lain sebaiknya mengundurkan diri karena keputusan di lembaga penyelenggara Pemilu itu diambil secara kolektof kolegial.

"Sebaiknya semua Komisioner KPU mengundurkan diri bila benar Mas WS terima suap, sebab keputusan KPU banyak yang ditetapkan secara kolektif kolegial. KPU ini lembaga yang sangat berperan menentukan pemimpin di Indonesia, daerah maupun nasional, tak boleh terpapar korupsi," ucap Hendri di Jakarta, Kamis (9/1).

BACA JUGA: Wahyu Setiawan Ditangkap KPK, Berikut Ini Perjalanan Kariernya

Saat disinggung apakah penangkapan Wahyu yang telah merintis karier sejak di KPU Banjarnegara, Jawa Tengah, akan mempengaruhi persepsi publik terhadap berbagai keputusan lembaga itu dalam Pemilu 2019 lalu, Hendri memandang kasus ini tidak perlu ditarik jauh ke belakang.

"Enggak perlu kita ke 2019 lagi, sekarang menatap ke depan saja. Nah komisioner KPU lainnya tidak perlu mengundurkan diri hanya bila dapat membuktikan bahwa yang dilakukan WS adalah inisiatif pribadi bukan kolektif kolegial," tandas pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini.

BACA JUGA: Benar! Komisioner KPU Wahyu Setiawan Ditangkap KPK, Bukan Cuma Dia, Ada 3 Orang Lagi

Untuk diketahui bahwa Wahyu Setiawan ditangkap oleh tim KPK pada Rabu (8/1), di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terkait dugaan suap. Dia dicokok ketika akan melakukan perjalanan dinas ke Belitung.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler