jpnn.com - BATANG - Wajan raksasa yang ditemukan di Masjid Al Furqon, Kelurahan Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jeteng, kemarin (20/7) mulai diangkat dari lokasi penemuan setelah digali selama tiga hari.
Langkah tersebut dilakukan guna mengindari kerusakan, serta semakin banyaknya air yang ke luar dari bawah wajan.
BACA JUGA: Maling Sembunyi di Kolong, Dicari Nggak Ketemu
"Proses pengangkatan dilakukan guna menghindari kerusakan, apalagi air yang keluar dari bawah wajan agak asin. Pengangkatanya dilakukan dengan menggunakan cran manual, dan harus ekstra hati-hati," ujar Kasubag Program Disbudpar Kabupaten Batang, Rahwan Astiyo Wibowo, kemarin.
Rahwan menjelaskan, sebelum diangkat wajan dipasangi tali tambang dan diambil empat titik. Selanjutnya keempat tali tersebut disatukan dan diangkat pelan-pelan menggunakan cran.
BACA JUGA: Bolos Hari Pertama Kerja, 77 PNS Ini Kena Sanksi
Namun proses pengangkatan tidaklah mudah, mengingat ada dugaan bagian bawah wajan menempel kuat dengan sesuatu di bawahnya.
"Untuk bagian bawah sendiri belum bisa dipastikan apakah ada tungku atau tidak, karena harus menunggu hingga wajan terangkat. Nantinya wajan itu sendiri akan kita bawa ke kantor Disbudpar untuk diteliti lebih lanjut, terkait bahan dan juga usia wajan tersebut," jelas Rahwan.
BACA JUGA: Perhatikan! Mahasiswa Nyambi jadi Jambret, Diapit 2 Polwan Cantik
Proses penggalian dan juga pengangkatan wajan pada Rabu kemarin diawasi langsung perwakilan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Bagus Pujianto.
Hal itu dilakukan guna mencegah adanya kesalahan dalam proses penggalian ataupun pengangkatan yang bisa berimbas pada rusaknya wajan seperti yang terjadi di Purworejo.
"Kita harus hati-hati, jangan sampai wajan rusak apalagi pecah. Berdasarkan penelitian awal, wajan terbuat dari logam dengan ukuran sama dengan temuan wajan di Purworejo. Dari ukuran, bahan, ketebalan 7,1 sentimeter dan diameter sama dengan Purworejo. Bedanya, wajan Purworejo tidak ada pipa yang mengalirkan sesuatu ke wajan itu. Di Batang ini ada sekitar empat pipa yang menuju wajan dengan panjang sekitar 2 meter," jelas Bagus.
Pihaknya belum mengetahui wajan tersebut berasal dari tahun berapa, mengingat hal itu harus melalui uji laboratorium terhadap logam wajan tersebut. Namun pihaknya juga menerima informasi dari warga dan mencari literatur atau kajian ilmiah terkait sejarah lokasi penemuan.
"Untuk temuan wajan seperti ini selain di Batang juga ditemukan di Kabupaten Semarang yakni Getas dan Beringin, Purworejo. Perkiraan fungsi sama, yakni untuk menggoreng sesuatu. Namun untuk usianya harus diteliti dulu, bahan kimia apa yang menempel pada wajan tersebut. Tanah juga diuji, karena ada info tanah bercampur arang," bebernya. (rul/don/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangdam Siap Bebaskan 3 WNI yang Disandera
Redaktur : Tim Redaksi