Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim

Sabtu, 14 Desember 2024 – 09:58 WIB
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengajak para pengusaha untuk ikut serta peduli terhadap lingkungan hidup. Foto: dok MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menerima audiensi dari Emil Salim Institute (ESI) di Ruang Rapat Pimpinan MPR RI, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (13/12).

“Peduli pada lingkungan hidup merupakan amanat konstitusi. Hal demikian ditegaskan dalam Pasal 28H UUD NRI Tahun 1945. Jadi pertemuan yang kita gelar hari ini merupakan tugas konstitusi,” kata Eddy membuka diskusi.

Eddy mengucapkan terima kasih kepada komunitas dan organisasi yang peduli terhadap lingkungan hidup.

“Saat ini banyak komunitas, civil society, yang mempunyai kepedulian besar terhadap isu perubahan iklim, namun mereka berjalan sendiri-sendiri. Bila berhimpun dalam satu wadah, tentu saja gaungnya akan jauh lebih besar dan kuat dampaknya," ucap pria yang baru saja mendapat gelar Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Anggota Komisi XII DPR RI yang membidangi energi dan lingkungan hidup itu mendukung penuh langkah ESI dan komunitas lainnya dalam mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan hidup dan peduli terhadap perubahan iklim.

BACA JUGA: MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia

“Harus ada perpaduan antara rencana dan kerja nyata. Pentingnya berkolaborasi dengan seluruh kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap isu perubahan iklim termasuk di dalamnya memberi pendidikan kepada masyarakat terkait perubahan perilaku. Misalnya mendaur ulang sampah dan menghemat energi,“ jelasnya.

Wakil Ketua Umum PAN ini juga mengajak para pengusaha untuk ikut serta peduli terhadap lingkungan hidup.

“Gedung-gedung perkantoran yang saat ini menyerap energi dengan jumlah besar perlu menggunakan smart technology, misalnya memanfaatkan teknologi otomatisasi ketika sudah tidak ada orang di ruangan atau sebuah gedung, listrik dan AC-nya otomatis mati atau bisa juga dengan pemanfaatan solar panel di dalam gedung tersebut,” ujarnya.

BACA JUGA: MPR RI Terus Berkiprah Jaga Stabilitas Demokrasi

Di sisi lain, perubahan iklim dirasakan begitu nyata, salah satunya adalah semakin berkurangnya debit air yang terjadi di seluruh Indonesia termasuk di daerah-daerah yang menjadi lahan pertanian.

“Mereka menjual lahannya bukan karena tidak bisa berkompetisi, bukan juga karena harga pupuk mahal dan kesulitan menjual produksi selepas panen, namun mereka menjual lahan sebab kekurangan air,” ungkap Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Cianjur ini.

Menurutnya, kekurangan air dikarenakan sumber air yang ada banyak tersedot untuk kebutuhan industri dan rumah tangga.
“Selama menjadi anggota DPR dari dapil di Cianjur, saya sudah membangun sumur air di 150 titik”, tandasnya.

Eddy mengimbau kepada pemerintah untuk memperhatikan dan mencari solusi terkait kekurangan air di Cianjur sebab kabupaten itu merupakan lumbung beras nasional agar tidak berdampak pada produksi beras nasional.

Selain ESI hadir dalam pertemuan tersebut ada komunitas Plasticpay, MyEco, Waste Water Industry, IEC, Puteri Chocolate, dan Queen of World Tourism. (jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Sebut Inklusivitas Harus Diwujudkan Secara Konsisten

BACA ARTIKEL LAINNYA... Neng Eem MPR: Prioritaskan Warga Sekitar Bekerja di Pembangunan Bandara Bali Utara


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler