jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin menegaskan, Wakapolres Lombok Tengah (Loteng) Kompol Fahrizal (41) bukan hanya telah membunuh tapi juga menyalahi aturan internal.
Pasalnya, Kompol Fahrizal membawa senjata api milik Polri yang digunakan untuk menghabisi Jumingan alias Jun (33).
BACA JUGA: Tertutup dan Linglung, Kejiwaan Kompol Fahrizal Bakal Dites
Menurut dia, pelaku ketika kejadian berlangsung mengambil cuti kerja. Sesuai aturan yang berlaku polisi tidak diperbolehkan membawa senjata saat cuti.
“Persoalannya mengapa anggota cuti atau izin tapi membawa senjata. Seharusnya itu dititipkan sebelum melaksanakan cuti,” terang dia kepada JPNN, Jumat (6/4).
BACA JUGA: Terungkap! Ini Motif Kompol Fahrizal Tembak Mati Adik Ipar
Pelanggaran itu, menurut dia, bisa memberatkan dakwaan terhadap Kompol Fahrizal saat persidangan kasus pembunuhan nanti.
“Seharusnya dia menitipkan senjatanya namun tidak dilaksanakan. Itu akan memberatkan dakwaan kepada yang bersangkutan,” imbuh mantan Kapolda Papua Barat ini.
BACA JUGA: Kapolda Sumut Ingatkan Personel Hati-hati Gunakan Senpi
Jenderal bintang dua ini menambahkan, Kompol Fahrizal sejatinya masih bertugas sebagai sekretaris pribadi di Kapolda Nusa Tenggara Barat dan belum serah terima jabatan menjadi Wakapolres Lombok Tengah.
“Dia itu belum melaksanakan tugas sebagai Wakapolres Loteng. Pasalnya dia cuti ke Medan,” tambah dia.
Diketahui insiden ini terjadi pada Rabu (4/4) malam. Ketika itu Kompol Fahrizal bertamu di rumah korban yang berada di Medan, Sumatera Utara.
Pelaku yang merupakan mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan itu menembak korban beberapa kali pada bagian kening, kepala dan perut. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Menangis, Ibu Polisi Penembak Adik Ipar Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan