jpnn.com, JAKARTA - Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin dipastikan memimpin kontingen Indonesia yang tampil di ajang Asian Games 2018.
Sebagai chief de mission (CdM), Syafruddin percaya bahwa Indonesia bisa mengamankan 20 medali emas pada ajang mulitevent empat tahunan tersebut.
BACA JUGA: Wakapolri Jadi Komandan Kontingen Indonesia di Asian Games
Dia menuturkan akan segera mengkonsolidasikan seluruh Pengurus Besar (PB) cabang olah raga terkait kesiapan atlet dan pelatnas masing-masing.
Sehingga, para atlet betul-betul siap fisik, mental, dan kesehatannya. Menurutnya, delapan bulan tersisa jelang Asian Games itu bukan waktu yang mepet.
BACA JUGA: Melihat Sepak Terjang Aqua Memajukan Olahraga Indonesia
Dengan waktu tersebut, pelatnas bisa digeber lebih maksimal. ”Pelatnas enam bulan bisa,” ujar Syafruddin usai menghadiri rapat koordinasi Inasgoc di Istana Wakil Presiden, kemarin (18/12).
Dia menuturkan mendapatkan perintah dari Wapres Jusuf Kalla yang juga ketua dewan pengarah Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) untuk memimpin kontingen indonesia dan menghasilkan prestasi yang maksimal.
BACA JUGA: Jelang Asian Games 2018, Stadion Wibawa Mukti Dipoles
”Yang belum pernah didapat oleh kontingen Indonesia baik di event apapun,” ujar dia.
Saat ditanya target medali pada Asian Games 2018, dia pun menjawab dengan optimistis. ”Dua puluh medali emas,” imbuh ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004 itu.
Rapat siang kemarin dipimpin JK yang juga ketua dewan pengarah Indonesia INASGOC (Panitia Asian Games) itu diantaranya membahas sistem penganggaran.
Terlihat hadir juga Menko PMK Puan Maharani, Menpora Imam Nahrawi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Jaksa Agung M. Prasetyo.
Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewabroto yang turut serta dalam rapat itu menerangkan, penunjukkan Syafruddin sebagai CdM merupakan jawaban setelah pada CdM meeting lalu, Indonesia hanya diwakili tim INASGOC dan Kemenpora. Menurut Gatot, Syafruddin punya kualifikasi yang dibutuhkan kontingen Indonesia.
Seperti yang dijelaskan Gatot sebelumnya, sosok Syafruddin merupakan salah satu nama yang diajukan KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Terlebih, pria kelahiran Ujung Pandang itu punya leadership dan tidak asing didunia olah raga.
”Beliau (Syafruddin, red) mantan pengurus KONI bidang organisasi. Artinya beliau itu pejabat yang tidak asing di dunia olah raga,” ungkap dia.
Sementara itu, pertemuan di Istana Wapres kemarin berlangsung untuk memastikan semua persoalan anggaran 2017 selesai.
Diharapkan anggaran untuk Inasgoc sekitar Rp 2 triliun tidak ada persoalan lagi. Sedangkan pada 2018 bisa fokus untuk meraih prestasi. Anggaran untuk prestasi atlet itu sekitar Rp 500 miliar pada tahun ini.
”Hari-hari berikutnya itu harus dipastikan, karena kemenpora itu bertanggungjawab di bidang prestasi olahraga, seluruh apa yang jadi kepentingan atlet sudah tuntas,” ujar Gatot.
Pada kesempatan yang sama, Gatot menerangkan hari ini merupakan batas akhir buat cabor mengajukan proposal untuk kepentigan pelatnas.
Rencananya, pelatnas secara efektif bakal bergulir awal Januari 2018. Hampir semua cabor sudah menunggu kepastian dukungan anggaran pelatnas.
“Saya masih tunggu info dari PB PRSI, kalau memang pelatnas jalan, ya kalau bisa segera,” beber I Gede Siman Sudartawa, perenang andalan Indonesia. (jun/nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PB PRSI Harus Bergerak Cepat
Redaktur & Reporter : Soetomo