jpnn.com - BANDUNG – Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI M. Erwin Syafitri mewakili Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bertindak sebagai Inspektur Upacara pada acara pemberangkatan 1.200 personel Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat tahun 2016 di Pusdiklat Passus Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1/2016).
Personel Ekspedisi NKRI ini terdiri dari 670 personel TNI/Polri (396 personel pusat dan 274 personel daerah), dan 530 personel sipil (344 personel pusat dan 186 personel daerah) meliputi relawan, mahasiswa dan tenaga ahli.
BACA JUGA: Setya Novanto Ngaku Sakit, Kejagung: Tidak Ada Surat Keterangan Dokter
Dalam amanat tertulis KSAD Jenderal TNI Mulyono yang dibacakan oleh Wakasad menyampaikan bahwa tim ekspedisi akan bekerja untuk mendata dan memetakan kekayaan alam dan sumber daya manusia serta berbagai persoalan yang ada di wilayah Papua Barat khususnya, yang selama ini belum banyak terekspose dan diketahui oleh masyarakat luas.
“Hasil pendataan dan pemetaan tersebut nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan ilmu pengetahuan yang berguna untuk masyarakat umum maupun saran dan masukan untuk merumuskan pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat,” ujar KSAD.
BACA JUGA: Ssst..Kata Nazar, Anggota BPK Ini Ikut Kecipratan Saham
Menurut Jenderal Mulyono, masih banyak potensi sumber daya alam yang belum tercatat dan teridentifikasi serta persoalan sosial di berbagai pelosok tanah air yang belum tersentuh dan mendapat perhatian yang memadai.
“Inventarisasi hal-hal tersebut sangat penting untuk dilakukan sebagai data pemerintah untuk merumuskan solusinya, sehingga pada gilirannya akan mendorong kesejahteraan sosial sekaligus meningkatkan keamanan dan pertahanan nasional,” tuturnya seperti dilansir dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI.
BACA JUGA: Buruan Klik! Ini Kabar Gembira Buat PNS Loh
Menurut Mulyono, mengingat sangat luasnya wilayah Papua, maka ekspedisi ini diprioritaskan di wilayah Papua Barat dengan harapan selain medannya lebih baik, ditinjau dari aspek keamanan juga memiliki resiko yang relatif lebih kecil dibandingkan daerah lain di Papua. Namun, Mulyono menekankan kepada peserta ekspedisi agar tetap mewaspadai faktor keamanan baik personel maupun materiil.
Lebih lanjut, KSAD menyampaikan pelaksanaan ekspedisi dimulai awal Februari sampai akhir Mei 2016 yang tersebar dalam 8 Sub Korwil Daerah, meliputi daerah Tambarauw, Sorong, Sorsel, Mansel, Bintuni, Wondama, Fakfak dan Kaimana.
Ada tiga aspek kegiatan yang dilakukan tim ekspedisi yaitu aspek penjelajahan meliputi penjelajahan gunung, hutan, rawa dan sungai serta garis pantai. Selain itu, aspek penelitian meliputi kegiatan pendataan dan pemetaan kajian di bidang kehutanan, geologi, potensi bencana, flora fauna dan sosial budaya. Terakhir, aspek pengabdian masyarakat yang akan difokuskan pada kegiatan pelestarian alam, peningkatan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan KB, penyuluhan keluarga prasejahtera, bakti sosial dalam rangka membantu percepatan pembangunan di wilayah Papua Barat.
“Ketiga aspek tersebut diharapkan saling bersinergi sehingga dapat meningkatkan wawasan kebangsaan dan kecintaan kita kepada Tanah Air serta semangat untuk bersama-sama membangun bangsa dan terus memperkokoh kemanunggalan dengan rakyat,” tegas Jenderal TNI Mulyono.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Anggota Ombudsman Merasa Jadi Target Pembunuhan Karakter
Redaktur : Tim Redaksi