jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arief Poyuono mengatakan, posisi cadangan devisa Indonesia yang mencapai USD 127 miliar bisa untuk membiayai sembilan bulan lebih kebutuhan impor. Menurutnya, jumlah itu di atas standar kecukupan internasional dan sangat mencukupi bagi pembayaran utang luar negeri.
Arief pun memuji capaian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang ekonomi itu. “Paten sekali kinerja Pak Jokowi ini, karena cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Arief di Jakarta, Selasa (5/9).
BACA JUGA: Fadli Zon Ingatkan Polri Segera Jerat Viktor Laiskodat
Devisa RI Melonjak, Anak Buah Prabowo Sebut Jokowi Berprestasi Luar Biasa
Karena itu Arief menepis kekhawatiran pengamat tentang kemampuan pemerintah membayar utang. Wakil ketua umum Partai (waketum) Gerindra itu menegaskan, pandangan pengamat yang menganggap pemerintah seolah tak sanggup membayar utang jelas analisis yang tak tepat.
BACA JUGA: Jokowi-Kiai Said Bahas Tragedi Rohingya
Menurut Arief, capaian pemerintahan Presiden Jokowi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Karena itu, kinerja pemerintah di bidang ekonomi patut didukung demi menyejahterakan seluruh rakyat.
"Presiden bekerja keras dari pagi hingga malam serta tak kenal lelah mengatur perekonomian nasional. Saya kira sudah waktunya semua pihak mendukung kerja keras pemerintah," pungkas Arief.
BACA JUGA: Devisa RI Melonjak, Anak Buah Prabowo Sebut Jokowi Berprestasi Luar Biasa
Sebelumnya Arief mengatakan, saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakhiri jabatan kepresidenan pada Oktober 2014, cadangan devisa RI sebesar USD 100 miliar. Tapi kini, jumlah devisa RI sudah naik menjadi USD 127 miliar.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Insyaallah Kiai dan Santri Istikamah Dukung Jokowi sampai 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang