jpnn.com, BALI - DPD RI menggelar dialog dengan tema memperkuat investasi pariwisata berkelanjutan di daerah pascapandemi Covid-19 baru saja dilakukan pada Jumat (26/3/2021) di Ballroom Hotel Grand Inna Kuta, Bali.
Melalui Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, kegiatan ini diikuti oleh banyak pihak, termasuk dari Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah, dan Dubes RRT.
BACA JUGA: Puncak Bogor Diserbu Wisatawan
Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menyambut baik pelaksanaan dialog yang melibatkan berbagai unsur pariwisata nasional dan daerah termasuk dihadiri oleh Duta Besar RRT untuk Indonesia.
Sultan juga mendukung pernyataan Ketua BKSP DPD RI bahwa tidak boleh kehilangan harapan dan optimistime di berbagai sektor terutama pariwisata dalam menghadapi badai besar yang dipicu oleh COVID-19.
BACA JUGA: Sultan Sebut Guru Honorer Pantas Diangkat Jadi PNS
Eks Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu itu juga menjelaskan Hubungan Indonesia dan RRT terus berkembang dengan pesat di berbagai sektor.
Sultan menyebut Indonesia menjadi tujuan wisata favorit bagi sebagian rakyat Tiongkok dan sejumlah wisatawan dari mancanegara.
BACA JUGA: Sultan DPD RI Dorong RUU Daerah Kepulauan dan RUU BUMDes Segera Disahkan
SBN sapaan Sultan ini menilai transportasi yang relatif mudah serta kedekatan wilayah geografis merupakan modal interaksi perdagangan dan pariwisata kedua negara. Bahkan sejatinya hubungan budaya kedua bangsa jauh melebihi usia negara moderen kedua bangsa.
"Saya optimistis, kemitraan ekonomi, perdagangan, dan lain sebagainya akan terus berkembang dan dinamis, sehingga dapat menjadi modal untuk mendorong pembangunan pariwisata di kedua Negara,” ujar Sultan.
Sultan juga mengatakan sebelum pandemi COVID-19, Tiongkok merupakan negara keempat penerima wisatawan internasional setelah Perancis, Amerika Serikat, dan Spanyol.
Sementara itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keunggulan wisata alam dan budaya unik dan berbeda dengan ciri wisata negara-negara kontinen.
“Saya kira dalam mengantisipasi semakin meningkatnya kemampuan penanganan COVID-19 maupun semakin besarnya Herd Immunity (HI) di berbagai negara, maka kedua negara dapat berkolaborasi mengembangkan sektor wisata,” ujar Sultan.
Acara ini juga dihadiri oleh anggota DPD RI, Deputi Bidang Industri dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Gubernur Provinsi Aceh, Wakil Gubernur Provinsi Bali, Bupati dan Walikota se-Provinsi Bali atau yang mewakil, para undangan yang mewakili Dinas Pariwisata Provinsi Bali.
Selain itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (PTSP) Provinsi Bali, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich