jpnn.com, SAMARINDA - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyampaikan materi sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, kepada anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, generasi muda, dan 30 orang kaum disabilitas, Samarinda, Kalimantan Timur, 17 Maret 2019.
"Kita hadir di tempat ini karena disamakan persepsi agar Indonesia lebih baik," ujar Mahyudin. "Kita yang hadir di sini adalah orang yang cinta NKRI," tambahnya.
BACA JUGA: HNW Ajak Masyarakat Doakan Korban Penembakan di Selandia Baru
Lebih lanjut dipaparkan, acara yang diselenggarakan itu bukan sekadar memberi ilmu namun juga membangun kesadaran. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara menurut pria asal Kalimantan itu penting sebab tak ada jaminan satu negara utuh selama-lamanya. Dicontohkan dulu ada negara kuat, Uni Soviet, bubar.
"Bahkan bubarnya dengan menyisakan derita dan air mata," tuturnya. Uni Soviet sekarang tercerai berai menjadi banyak negara.
BACA JUGA: Anggota MPR Aria Bima: Percayalah, DPT Ganda Tidak Akan Terjadi
BACA JUGA: HNW Ajak Masyarakat Doakan Korban Penembakan di Selandia Baru
Disampaikan kepada peserta, Indonesia memiliki ribuan suku. Dirinya membayangkan kalau di Indonesia tak ada alat pemersatu. "Pancasila-lah yang mempersatukan kita," ucapnya. Agar Indonesia maju maka persatuan harus diperkuat. Dalam persatuan ada stabilitas. Kondisi demikianlah yang perlu dipertahankan.
BACA JUGA: Anggota MPR Viva Yoga: Masalah DPT Sudah Ada Sejak Pemilu 1999
Dalam menjaga persatuan, diakui bangsa ini mendapat ancaman. Salah satu ancaman, disebut globalisasi. "Globalisasi mengikis jiwa gotong royong yang selama ini dianut masyarakat menjadi jiwa individualis," ungkapnya.
Individualis membuat orang jadi ingin menang sendiri. "Silaturahmi kita rusak gara-gara beda pilihan politik," kata alumni Universitas Lambung Mangkurat itu.
Menjelang Pemilu banyak berita hoaks. "Akibatnya banyak orang termakan fitnah,", paparnya. Untuk mencegah Pemilu tidak menjadi hal yang mengancam keutuhan bangsa, Mahyudin mengajak pada semua untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku dalam keseharian.
"Sepulang dari acara ini kita harap semua mempunyai persepsi yang sama, Indonesia yang maju dan disegani," tegasnya.
Terkait kaum disabilitas yang hadir dalam sosialisasi, Mahyudin mengatakan sosialisasi sudah menjadi kebutuhan rakyat. "Tidak terkecuali kaum disabilitas," ujarnya.
Hadirnya kaum disabilitas dalam acara itu diakui sangat menarik sehingga sasaran Empat Pilar menyentuh pada semua kalangan. "Antusias sekali kaum disabilitas dalam acara ini," ungkap Mahyudin. Dirinya mengapresiasi kehadiran mereka dalam acara yang digelar mulai pukul 10.00 Wita itu. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Kisruh DPT Akibat Mismanajemen Sistem Kependudukan
Redaktur : Tim Redaksi