Wakil Ketua MPR: Era Pak Harto Jumlah Aksi Teror Bisa Dihitung Jari

Minggu, 11 Desember 2016 – 16:19 WIB
Wakil Ketua MPR Mahyudin. Foto: ist for jpnn

jpnn.com - BERAU - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, gencarnya serangan terorisme di Indonesia terjadi pascajatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto. 

Kini, terorisme telah menjadi salah satu ancaman nyata yang dihadapi bangsa.

BACA JUGA: Agus Yudhoyono Harus Jelaskan Asal Hartanya

Menurutnya, saat era Soeharto, terorisme tidak diberikan kesempatan untuk berkembang.

Selama 32 tahun Indonesia dipimpin Soeharto, tambahnya, jumlah serangan terorisme bisa dihitung dengan jari.

BACA JUGA: Kajian Tim Kemensos, Begini Kondisi Psikologis Korban Gempa Pidie

"Terorisme selama 32 tahun Pak Harto tidak ada bom meledak di tempat ibadah. Begitu reformasi, ada Bom Bali I dan II. Ratusan orang mati," kata dia di sela-sela kunjungan kerja Sosialisasi Empat Pilar MPR di Berau, Kalimantan Timur, Sabtu (10/12).

Kemudian, terang dia, aksi terorisme juga berhasil menyerang objek keagaaman seperti di Gereja Santo Yoseph, Medan dan Gereja Oikumene, Samarinda.

BACA JUGA: Dalami Kasus Proyek Jalan, KPK Telisik Keterlibatan Sekjen KemenPUPR

Karenanya, atas tragedi tersebut, Mahyudin menilai bahwa pertahanan negara masih lemah terhadap antisipasi teror dalam negeri. 

Bahkan, penegak hukum gagal mengawasi eks narapidana terorisme.

"Di samping itu, kita harus sadari bahwa UU Terorisme kita tidak mendukung penegak hukum. Artinya, ada tindakan dulu baru bisa dilakukan penangkapan," tandas politikus asal Partai Golkar ini. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen MPR: Netizen Elemen Strategis untuk Terjemahkan 4 Pilar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler