jpnn.com, SEMARANG - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, pihaknya selalu bekerja sama dengan berbagai kalangan dalam melaksanakan sosialisasi empat pilar.
Hal itu dilakukan karena MPR tidak memiliki kaki di daerah.
BACA JUGA: Kemah Sosialisasi Empat Pilar MPR Berakhir
Karena itu, MPR membutuhkan kerja sama dengan pihak lain, termasuk Mathla'ul Anwar.
Hidayat menyampaikannya di hadapan saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di kalangan Mathla'ul Anwar Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Gebu Minang Harus Jaga Persatuan
Acara tersebut berlangsung di Wisma Perdamaian Jawa Tengah, Jalan Imam Bonjol, nomor 29, Semarang.
Acara itu juga dihadiri Ketua DPW Mathla'ul Anwar Provinsi Jawa Tengah M. Sumanto dan Sekjen Pimpinan Pusat Mathla'ul Anwar Oke Setiadi.
BACA JUGA: OSO: Gebu Minang Harus Jaga Persatuan Dalam Keragaman
Hidayat menambahkan, MPR menggunakan berbagai metode saat menggelar sosialisasi empat pilar.
Mulai training of trainer, out bond, kemah sosialisasi, hingga cerdas cermat empat pilar.
"Hasilnya sungguh menakjubkan. Banyak anak SMA yang hafal konstitusi dalam persiapan mereka mengikuti lomba. Padahal, jumlah pasal dalam UUD NRI sangat banyak,” kata Hidayat
Karena itu, sambung Hidayat, bukan tak mungkin akan muncul istilah tahfiz konstitusi.
Seperti halnya tahfiz Alquran dan hadis, istilah tahfiz konstitusi layak diberikan kepada siapa pun yang hafal isi UUD 1945. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Ajak Pramuka Merawat Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi