Wakil Ketum PAN: BPN Seharusnya Meladeni Tantangan TKN Saling Buka Data

Kamis, 25 April 2019 – 13:38 WIB
(Kiri-kanan) Ketum PAN Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan, Nasrullah, dan Bima Arya. Foto: Tri Mujoko Bayuaji/JawaPos

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Bara Hasibuan mengatakan, Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno seharusnya bersikap transparan membuka data penghitungan suara Pilpres 2019.

Menurut Bara, BPN juga seharusnya meladeni tantangan Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin untuk saling buka data.

BACA JUGA: Selamat Pagi Indonesia! Selisih Suara Jokowi Vs Prabowo Sudah 5,7 Juta

Hal ini diungkap Bara di gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/4), merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ingin mengundang BPN melihat pusat hitung data mereka, namun sebaliknya TKN juga mau menyaksikan penghitungan tim sukses Prabowo.

"Kalau memang itu saya dukung TKN siap untuk membuka war room mereka, pusat data mereka, markas data mereka. Pihak BPN juga harus lakukan hal yang sama," kata Bara.

BACA JUGA: Yakini Prabowo Tak Terbujuk Luhut, Djoko Santoso Ucap Hamdalah

Menurut Bara, semuanya harus bersikap transparan. Dia menegaskan klaim kemenangan harus berdasar data. Kalau berdasar prediksi atau ramalan, juga harus ada dasar data yang valid. "Itu memang harus dibuka ya," tegasnya.

Kendati demikian, Bara mengingatkan sebaiknya masing-masing pihak saling menahan diri.

BACA JUGA: Wanita Bernama Dewi Tanjung Ikut Melaporkan Eggi Sudjana karena Berkoar People Power

Bara mengapresiasi Presiden Jokowi yang tidak melakukan
selebrasi berlebihan walaupun secara quick count menang. "Quick count itu dia menang tetapi sikapnya tidak berlebihan untuk menunjukkan kemenangan. Itu sikap terpuji," ujarnya.

Sebelumnya Hasto menuturkan, PDIP yang mempunyai Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) mengundang perwakilan BPN melihat sistem rekapitulasi kami berdasarkan dokumen otentik C1.

"Kami undang lima personel, dua dari BPN dan tiga dari pengamat politik dan disaksikan oleh media dan perwakilan mahasiswa melihat pusat hitung suara kami," kata Hasto. "Lalu setelah itu giliran kami datang ke pusat hitung BPN. Biar rakyat tahu mana yang klaim dengan bukti dan pihak mana yang memprovokasi," tambah Hasto. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Takut Diaudit, Kubu Prabowo Sebaiknya Hentikan Klaim Kemenangan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler