Walhi: Pemerintah Masih Jadi 'Pemadam Kebakaran'

Sabtu, 26 Desember 2015 – 09:47 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Indo Pos/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM – Musibah longsor yang merenggut empat nyawa di Dusun Ladungan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Sabtu (19/12) patut dijadikan pelajaran berharga. Mencegah jatuhnya korban berikutnya menjadi pekerjaan pemerintah agar tidak dicap sebagai ‘pemadam kebakaran’.

“Kalau sekarang masih seperti pemadam kebakaran. Pemerinth bergerak setelah ada korban tetapi upaya pencegahan dari awal minim,” kata Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) NTB Murdani seperti dilansir Harian Lombok Post (Grup JPNN.com).

BACA JUGA: Alamak! O.C Kaligis Protes Lagi

WALHI sendiri melihat masih banyak potensi musibah serupa di NTB, terutama di musim hujan ini. Bahkan, longsor yang terjadi di Dusun Landungan itu pun telah diprediksi sebelumnya.

“Tiga hari sebelum longsor itu, WALHI sudah sosialisasi ke masyarakat setempat terkait ancaman longsor. Ternyata benar kejadian,” kata Murdani.

BACA JUGA: Menteri Jonan Keluarkan Surat Edaran, Telat Mas Bro...

Jatuhnya korban pada peristiwa nahas itu, menurutnya, tak terlepas dari kelalaian pemerintah yang terkesan lamban dalam melakukan upaya pencegahan. Sosialisasi dari pemerintah sendiri dianggap masih minim. Padahal, WALHI melihat resiko terjadinya longsor serupa cukup besar di beberapa titik lain di NTB. Pantauannya, masih banyak warga lain yang juga bermukim di daerah rawan longsor.

“Masih banyak hunian warga lain yang di dekat tebing dan terancam longsor. Ini harus diantisipasi,” katanya.

BACA JUGA: Catatan Akhir Tahun PDIP terkait Penegakan Hukum dan HAM

Pemerintah juga dikritik lamban dalam menyiapkan peta rawan bencana dan mitigasi bencana.

“Terbukti, kalau kita lihat di dokumen APBD masing-masing kabupaten/kota pun, dari tahun ke tahun, hampir tidak ada item untuk ini,” kritiknya.(uki/r9/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Belum Satu Suara soal Reshuffle


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler