jpnn.com - JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) bersikeras bahwa reklamasi Teluk Jakarta adalah proyek yang sangat merugikan rakyat. Karenanya, organisasi pemerhati lingkungan itu tidak setuju pemerintah memberi izin proyek tersebut dilanjutkan.
"Menegenai adanya indikasi akan di lanjutkannya proyek reklamasi, bagi kami itu musibah," ujar Koordinator Walhi Jakarta Mustakim Dahlan, Rabu (10/8).
BACA JUGA: Reklamasi Teluk Jakarta Dibatalkan, Singapura Tertawa
Dia membeberkan, proyek reklamasi telah merusak ekosistem laut. Menurut dia, akibat reklamasi arus laut menjadi terganggu, biota laut rusak, dan banyak kapal nelayan kandas ketika hendak melaut.
Kerusakan ekologi di Teluk Jakarta, tambah Dahlan, sangat besar. Hal itu terlihat dari jebolnya tanggul di utara Jakarta, beberapa waktu lalu. "Kerusakan ekologi di teluk Jakarta sudah tampak, laut diuruk, banjirnya meluas. Kamarin tanggul roboh (jebol) dianggap hanya karena musibah alam saja. Semuanya jelas, nggak abu-abu lagi," ucap dia.
BACA JUGA: Pengacara Bos APL: Tuntutan Jaksa Tak Sesuai Fakta Persidangan
Terkait dengan isu yang berhembus bahwa penolakan reklamasi untuk menjegal Gubernur Ahok mencalonkan kembali pada Pilgub DKI 2017, Dahlan membantahnya. "Isu reklamasi bukan untuk menjerat Ahok, nggak ada persoalan, isu reklamasi yang merampas hak- hak nelayan seakan akan baru sekarang. Siapa pun gubernurnya, reklamasi harus ditolak," kata dia.
Dahlan bersama masyarakat Jakarta akan terus melakukan perlawanan terhadap proyek reklamasi. "Kami Walhi, Komunitas Muara Angke, dan Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta masih terus berjuang menolak reklamasi Teluk Jakarta. Perluasan dukungan sedang berjalan, apalagi PTUN juga sudah mengabulkan gugatan kami," tambah dia. (wok/dil/jpnn)
BACA JUGA: Kata Mantan Wagub DKI, Tak Satu Pun Kriteria yang Dipenuhi Ahok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teringat Sumber Waras, Prijanto Curigai Niat Ahok Menolak Cuti
Redaktur : Tim Redaksi