jpnn.com, JAMBI - Wali Kota Jambi memberi peringatan keras kepada para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Jambi, agar tidak meminta atau mengajukan proposal untuk meminta THR kepada para pengusaha di Kota Jambi.
Karena berkaca pada tahun lalu, ada beberapa pejabatnya mulai dari lurah hingga Kepala SKPD meminta dan menyurati pihak swasta untuk meminta THR.
BACA JUGA: Ups! Perusahaan Kena Sanksi Telat Bayar THR Lebaran
Wali Kota Jambi Sy Fasha mengatakan bahwa tahun lalu pernah ada lurah yang telah terbukti meminta THR, dan dirinya langsung mencopot jabatan oknum lurah tersebut.
"Tahun lalukan ada, jabatannya langsung saya copot. Saya pecat lagi, itu sudah merupakan sanksi terberat yang saya berikan. Tidak mungkinkan saya gantung orangnya," kata Fasha seperti dilansir Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Empat Perampok Sadis Ini Akhirnya Berhasil Diciduk Polisi
Kata Fasha, dirinya melarang keras para pegawai dan pejabat dilingkungan Pemerintah Kota Jambi untuk meminta-minta THR, karena sebut Fasha hal itu akan mencoreng nama baik pemerintah kota Jambi.
"Jangan buat malu saya. Juga Satpol PP, lurah maupun camat. Tidak ada yang boleh meminta minta THR," imbuhnya.
BACA JUGA: PPP Dorong Ami Taher Maju di Pilkada Kerinci 2018
Fasha mengungkapkan, bahwa pemerintah Kota Jambi sudah memberikan THR kepada ASN melalui gaji 14 yang juga sudah dicairkan jumat (16/6) lalu. uang tersebut, sebut dia bisa digunakan untuk kebutuhan hari raya idul fitri.
"Pemerintah sudah menyediakan THR juga. Untuk yang honorernya kita tinggal carikan bingkisan nantinya," sebutnya.
Ditambahkan Mukhlis, Plt Sekda Kota Jambi bahwa ASN dilingkup pemerintah kota Jambi sudah mendapatkan THR sehingga tidak perlu lagi mencari atau meminta THR kepada pihak lainnya.
"Merekakan sudah ada gaji 14 yang memang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan hari raya. Nanti juga akan ada gaji 13 lagi menyusul untuk keperluan anak masuk sekolah ,” katanya. (hfz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Bupati dan Mantan Kepala Bappeda Berebut Dukungan PKB
Redaktur & Reporter : Budi