jpnn.com - PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT mengatakan tingkat kualitas udara di Pekanbaru, Riau, akibat kebakaran hutan yang terjadi di beberapa titik masih dalam tahap normal. Namun, jika kualitas asap mulai dinyatakan tidak sehat, pemerintah berencana meliburkan anak sekolah khusus untuk tingkat PAUD dan SD.
"Ini akan kami evaluasi tingkat kualitas udara. Kalau udara sudah tidak sehat, kemungkinan kami akan liburkan anak-anak kita, terutama PAUD dan SD. Untuk SMA dan perguruan tinggi sudah lebih mengerti melindungi diri dengan masker," kata Firdaus usai apel peringatan Hari Koperasi ke-68 di halaman kantor Wali Kota Pekanbaru.
BACA JUGA: Bupati Bengkalis Diperiksa Polda Terkait Kasus Bansos
Ia memaparkan, anak-anak perlu diliburkan jika udara sudah tidak sehat karena partikel debu yang ada di udara berbahaya bagi tubuh.
"Hari ini (kemarin, red) memang belum terlihat. Kalau saat ini hanya menyebabkan ISPA, saat masuk paru-paru dan jaringan otak, 10-15 tahun ke depan akan menghambat pertumbuhan," tuturnya.
BACA JUGA: Pantes Macet Parah, Rekayasa Lalin Tol Cikopo Belum Maksimal
Ketua DPRD Pekanbaru Sahril SH mengatakan, Pekanbaru memang memiliki alat pemantau kualitas udara. "Kalau levelnya atau kualitas udaranya sudah tidak sehat, tentunya pemerintah harus mengambil kebijakan untuk meliburkan para pelajar. Pasalnya pelajar kalangan SD dan SMP masih rawan akan terserang penyakit. Apalagi kalau beraktivitas di luar ruangan dengan kondisi udara yang tidak sehat," katanya.
Namun, ujar Sahril, untuk dapat mengambil kebijakan tersebut perlu dilakukan koordinasi dengan intansi terkait agar keputusan yang diambil tepat dan tidak merugikan pelajar.
BACA JUGA: Bersihkan Kolam untuk Persiapan MOS, Ketua Pramuka Meregang Nyawa
Selain itu, Sahril juga meminta kepada intansi terkait dalam hal ini pihak kepolisian untuk dapat mengusut penyebab kebakaran lahan yang ada di Pekanbaru. Pasalnya dari beberapa lokasi yang terbakar, beberapa di antaranya merupakan lokasi lama yang dahulunya juga pernah terbakar.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang menderita ISPA meningkat. Bulan Juni saja tercatat 7.513 orang memeriksakan diri akibat terganggunya saluran pernapasan. Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Mei 2015 tercatat 7.417 orang menderita ISPA.
"Ada kenaikan 10 persen dari kunjungan rutin penderita ISPA di puskesmas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru drg Helda S Munir.
Meski kondisi sudah cukup mengkhawatirkan, Helda menyebut belum diberlakukan kebijakan libur bagi anak sekolah. "Patokan di ISPU. Kita megacu pada data itu. Di sana ada, tidak sehat atau berbahaya. Saat ini belum ada imbauan libur sekolah," sebutnya.
Kepada masyarakat, dia mengimbau agar tak melakukan aktivitas luar rumah jika tidak terlalu penting. Diskes sendiri saat ini sudah menyebar 76 ribu masker. "Kami droping di 20 puskesmas. Di jalan 10 ribuan, 2 ribu per titik," tutupnya.(ilo/sol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Medan Tolak Jagonya PDIP
Redaktur : Tim Redaksi