jpnn.com - PONTIANAK - Wali Kota Pontianak H Sutarmidji SH MHum termasuk kepala daerah yang getol membersihkan jajaran birokrasi dari perbuatan korupsi.
Dia mengaku gerah dengan informasi-informasi masyarakat terkait dugaan praktik pungutan liar (Pungli) terhadap uji KIR kendaraan bertonase lebih dan proses kelayakan beban di jembatan timbang.
BACA JUGA: Ya Ampun, Beginilah ABG Bermesuman di Kompleks GOR
"Yang rawan-rawan itu soal KIR. Saya sudah minta polisi, tongkrongi saja KIR dengan jembatan timbang, masa sawit sampai penuh-penuh main lewat saja," katanya, seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).
Wali Kota dua periode yang karib disapa Midji ini akan terus melakukan koordinasi terhadap pihak terkait dan aparat berwenang untuk menindak tegas atas indikasi Pungli yang terjadi.
BACA JUGA: Kini, Ada Kapal Pelni dari TJ Priok ke Padang
"Saber Pungli, silakan tangkap saja," tegasnya.
Pemerintah Kota Pontianak, kata dia juga terus melakukan perbaikan serta peningkatan internal.
BACA JUGA: BP Batam Tarik Hak Pengolahan 38 Lahan Tidur
Khususnya terkait bidang pelayanan terhadap publik. Dia pun pun berharap agar kasus Pungli yang terjadi di salah satu SKPD di Pemkot beberapa waktu lalu tidak terjadi lagi di masa depan.
"Kalau sudah merasa ndak cukup gaji, ya berhenti jadi pegawai," kesalnya.
Midji menampik bahwa kasus tersebut disebabkan karena lemahnya pengawasan yang dilakukan internal SKPD terkait.
Namun dia lebih cenderung, bahwa oknum di SKPD tersebutlah yang coba-coba membuka pintu untuk praktik Pungli.
"masing-masing pegawai merekrut orang luar untuk menjadi kaki tangannya. Ini urusan negara, bukan urusan main-main, bukan main galah kepong dan sebagainye," pungkas Sutarmidji. (fik/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda: Saya ini juga Jenderal, jadi jangan asal Ngomong
Redaktur : Tim Redaksi