Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Beri Lampu Hijau Lapas Jadi Pesantren

Senin, 17 Agustus 2020 – 21:43 WIB
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Foto: ngopibareng

jpnn.com, PROBOLINGGO - Keinginan pihak lapas Kelas II-B Kota Probolinggo menjadikan penjara menjadi pesantren, mendapat dukungan dari Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin.

Hal itu disampaikannya saat memberikan remisi umum HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, kepada 264 warga binaan di Lapas Kelas II-B Kota Probolinggo, Jawa Timur, Senin (17/8).

BACA JUGA: Habib Hadi Minta Pendataan Buruh yang Menganggur Akibat Pandemi Covid-19

"Meski izin belum turun, kami dukung untuk melanjutkan niat baik membentuk pesantren di Lapas Kelas II-B Kota Probolinggo," kata Hadi Zainal Abidin.

Menurutnya, kegiatan keagamaan adalah kewajiban agar bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga binaan, sehingga saat keluar nanti menjadi orang yang bermanfaat dan berguna.

BACA JUGA: Habib Hadi Memaafkan Pelaku yang Menghinanya di Facebook

"Saya akan perhatikan dan memberikan dukungan apabila dibutuhkan," ujar Wali Kota yang akrab disapa Habib Hadi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lapas Kelas II-B Kota Probolinggo Risman Somantri mengatakan, selama ini pihaknya menyebut warga binaan dengan santri.

BACA JUGA: Hadi Tjahjanto Segera Pimpin TNI, Ini Pesan Habib Aboe

"Kami berkeinginan mewujudkan penjara menjadi pesantren, dari sangkar berubah menjadi sanggar, namun kami akui sulitnya mengurus izin pesantren di lapas," katanya lagi.

Menurutnya potensi menjadi baik dan tidak baik sama-sama besar, sehingga pihaknya harus berjuang agar para narapidana bisa menjadi baik, saat kembali ke tengah-tengah masyarakat.

"Di Lapas Kelas II-B Probolinggo memiliki dua konsep, di antaranya pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Lapas ini diisi sejumlah 497 orang dan melebihi kapasitas karena seharusnya diisi 265 orang," katanya.

Ia menjelaskan pembinaan kepribadian bertujuan agar yang bersangkutan menyadari kesalahannya, sehingga bertobat dan tidak melakukan tindak pidana lagi.

"Agar suasana lebih tenang dan menyejukkan, kami bekerja sama dengan Pesantren Nurus Salafiyah agar bisa mencetak santri mandiri di Lapas Kelas II-B Probolinggo," katanya lagi.

Menurutnya pembinaan kemandirian berupa bekal untuk meningkatkan kreativitas mereka dengan keterampilan, sehingga bisa bersaing dengan masyarakat saat narapidana keluar lapas nanti. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler