Wali Kota Tidore Kepulauan Bicara Konsep Korporasi pada Kebijakan Pemerintah

Senin, 20 September 2021 – 23:57 WIB
Wali Kota Tidore Kepulauan Capt Ali Ibrahim. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, TIDORE - Wali Kota Tidore Kepulauan Capt Ali Ibrahim mengatakan berbagai pendekatan dan kebijakan pemerintah kini terlihat mengarah pada konsep korporasi dengan pendekatan 7s McKinsey.

Menurutnya, ke depan konsep korporasi bukan tidak mustahil akan terwujud sejalan dengan makin baiknya reformasi birokrasi.

BACA JUGA: Kecepatan Luar biasa, 50 Juta Suntikan Vaksin dalam 5 Pekan

Ali Ibrahim mengakui, tidak mudah menerapkan prinsip good governance.

Namun, beberapa konsep 7s McKinsey telah dilaksanakan di daerah.

BACA JUGA: Anas Thahir Ingatkan Jangan Jemawa!

Capt Ali mengemukakan pandangannya saat menjadi pembicara pada webinar kolaborasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang digelar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara dan tiga Politeknik STIA LAN Bandung, Jakarta dan Makassar.

Webinar mengusung tema 'Menyingkap Angan Good Governance, Praktik Pembelajaran dari Korporasi dan Pemerintah dengan Pendekatan 7s McKinsey'.

BACA JUGA: Herzaky Demokrat Menyampaikan Kabar Dukacita

Ali Ibrahim diketahui saat ini menempuh pendidikan S3 di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia.

"Soal sistem misalnya, pemda telah mendorong SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dalam pengelolaan admnistrasi pemerintah daerah,” ujar Ali Ibrahim dalam siaran persnya, Senin (20/9).

Ali menambahkan bahwa sebelum diluncurkan SIPD dari Kemendagri, pihaknya telah mengintegrasikan sistem perencanaan dan keuangan dalam aplikasi keuangan daerah.

Pada sistem tersebut dibuat konsep lock system dengan pola pengendalian anggaran yang sangat ketat.

"Selain itu pada pengelolaan barang jasa, kami juga sudah menerapkan e-procurement secara transparan guna menghindari intervensi dan kebocoran anggaran,” ucapnya.

Selain sistem, ada konsep style yang menurutnya adalah bahwa pemerintahan yang melayani dan itu sudah menjadi brand di pemerintahannya.

“Meski tanpa uang, tanpa honor, PNS kami telah terbiasa dengan budaya melayani dan budaya menciptakan prestasi, tidak heran kalau kami sudah tujuh kali WTP berturut-turut,” katanya.

Ali Ibrahim juga menyoroti unsur staf dalam konsep 7s McKinsey bahwa pengembangan kompetensi aparatur terus didorong melalui pendidikan dan pelatihan.

Ali Ibrahim juga mengingatkan bahwa birokrasi tidak semestinya hanya bersifat komando dan asal perintah, tetapi pikiran dan gagasan cemerlang dari bawah.

Itulah yang menjadi kontribusi paling besar dan berharga dalam pengambilan kebijakan daerah.

“Hal ini dilakukan harus melalui proses bottom up, keterlibatan dari seluruh komponen masyarakat dalam membangun Kota Tidore Kepulauan,” pungkas Ali Ibrahim.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler