Wali Kota Yogyakarta: Jangan Bosan Terapkan 4M, Bukan Lagi 3M

Minggu, 22 November 2020 – 14:17 WIB
Aparat Pemkot Yogyakarta bersama TNI dan Polri melakukan penertiban protokol kesehatan di kawasan Malioboro. Foto: ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

jpnn.com, YOGYAKARTA - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta seluruh jajarannya menerapkan protokol kesehatan (prokes). Penegasan tersebut sebagai tanggapan atas intruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian atas ketentuan pencopotan kepala daerah yang melanggar prokes.

Menurut Hayadi, prokes tersebut bukan lagi 3M, tetapi 4M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

BACA JUGA: Satgas di Daerah jadi Kunci Penanganan Pandemi Covid-19

HS menegaskan, seluruh wilayah Kota Yogya harus menerapkan prokes dengan ketat dan disiplin.

"Masyarakat jangan bosan untuk melaksanakan prokes yaitu 4M, bukan lagi 3M,” katanya.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Yakin Vaksin Aman dan Halal

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Beri Peringatan kepada Pemda

Ya, di samping prokes utama yaitu memakai masker dan mencuci tangan yang harus menjadi kebiasaan masyarakat.

Apalagi, sejak awal pihaknya telah membentuk gugus tugas penanganan Covid-19, khususnya yang bergerak di bidang pencegahan.

Sehingga, seluruh kegiatan jajaran Pemkot Yogyakarta, maupun di lingkup masyarakat termonitor dan tidak luput dari perhatiannya.

“Khusus di bidang pencegahan ini, tugasnya bukan sekadar mencegah saja, tetapi juga memonitoring segala kegiatan ya, termasuk di tengah masyarakat, agar selalu dan senantiasa memenuhi prokes yang 4M itu,” katanya.

Hal tersebut upaya yang tidak pernah putus dilakukan dan ditingkatkan Pemkot Yogyakarta.

Demi menghindari dan mengantisipasi munculnya klaster baru yang mengakibatkan penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

”Kami tidak tidak pernah bosan untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat. Termasuk juga kami, pemkot dalam kegiatannya atau camat dan lurah selalu diingatkan,” tutur HS.

Sementara Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi (HP) menambahkan, dalam kondisi saat ini kepala daerah memang dituntut aktif.

Terlebih, Kota Yogya baru saja dikunjungi banyak wisatawan luar daerah selama long weekend tempo hari.

"Ini masa-masa habis liburan. Kami harus antisipasi, apakah ada lonjakan (kasus Covid-19) atau tidak. Sebagai kepala daerah memang harus jadi contoh bagi masyarakat. Sejauh ini, kami juga membatasi diri dari kegiatan yang sifatnya banyak orang,” tambahnya. (wia/bah)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler