Walikota New York Bela Masjid di Dekat Ground Zero

Kamis, 05 Agustus 2010 – 00:20 WIB
Walikota New York, Michael Bloomberg. Foto : REUTERS

NEW YORK - Apa jadinya jika di lokasi yang berdekatan dengan bekas menara kembar World Trade Center (WTC) atau yang kini dikenal dengan Ground Zero di New York dibangun masjid" Proposal tentang pendirian masjid di lokasi sekitar Ground Zero itu kini menjadi polemik di AS.

Terlebih lagi, setelah Komisi Pelestarian Landmark Kota New York melalui voting pada Selasa (3/8) petang, menyetujui pembangunan Muslim Center dan masjid yang hanya dua blok dari lokasi Ground Zero, tepatnya di 45-47 Park Place, Lower Manhattan

Seperti diberitakan The New York Times edisi Rabu (4/8), ketua Komisi Pelestarian Landmark menyebutkan, proyek Moslem Center senilai USD 100 juta itu akan mengacu bangunan serupa milik agama lain, seperti Jewish Community Center milik warga Yahudi di Manhattan.

Anggota komisi, Christopher Moore, menatakan, persetujuan itu tidak ada kaitannya dengan agama, sekalipun dia beralasan bahwa bangunan masjid bisa dipisahkan dari lokasi Ground Zero

BACA JUGA: PM Italia Pesta Ranjang dengan Tiga Wanita

"Ini tidak langsung berada di lokasu Ground Zero, tapi hanya ada di salah satu bagiannya saja," ujar Moore.

Banyak pihak yang menolak usulan itu, termasuk tokoh senior Partai Republik, Sarah Palin dan Newt Gingrich
Bahkan dalam jajak pendapat bulan lalu, sebagian besar warga New juga menentang proyek masjid di lokasi Ground Zero

BACA JUGA: Politisi Dibunuh, Karachi Rusuh

Bahkan dalam sebuah aksi unjuk rasa, seorang perempuan mengutuk persetujuan atas proposal pendirian masjid di Ground Zero.

"Memalukan!" kata seorang perempuan yang membawa sebuah pamflet bertuliskan "Jangan Menyucikan Pembunuhan atas 3000 orang!"

Namun Walikota New York, Michael Blommberg punya penilaian tersendiri
Seperti diberitakan Daily News, dalam sebuah panel yang digelar Selasa (3/8) sore waktu Ney York, Bloomberg melalui pidato yang penuh emosi justru membela pendirian masjid itu.

Menurutnya, pemerintah tidak bisa membatasai hak warga negara di properti milik sendiri atas dasar agama

BACA JUGA: Tentara Israel Masuki Lebanon, 4 Tewas

"Apa pun yang mungkin anda pikirkan tentang usulan pembangunan masjid dan pusat komunitas muslim, telah memunculkan pertanyaan mendasar: apakah pemerintah berusaha untuk menyangkal hak warga negara untuk membangun rumah ibadah pada properti milik pribadi karena agama mereka? Hal itu mungkin terjadi di negara-negara lain, tapi kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi di sini," ujar Bloomberg

Tak berhenti di situ, Bloomberg dengan nada suara bergetar juga mengingatkan serangan 9/11 yang meruntuhkan menara kembar itu dengan rencana pendirian masjid"Pada 11 September 2001, ribuan responden heroik pertama bergegas ke tempat kejadian dan menyelamatkan puluhan ribu nyawaLebih dari 400 orang responden pertama tidak berhasil keluar dalam keadaan hidupSaat berlari ke bangunan-bangunan yang terbakar, tidak satu pun dari mereka bertanya, "Kepada Tuhan mana kamu menyembah?" (Suara Bloomberg pecah dan tercekat saat mengucapkan bagian ini) "Keyakinan apa yang Anda percayai?" kata salah satu raja bisnis media itu.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Time Ungkap Kekerasan Pada Wanita Afghanistan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler