KABUL - Afghanistan masih belum sepenuhnya lepas dari berbagai kekerasan yang menimpa kaum yang lebih lemahPada wanita, misalnya
BACA JUGA: Persidangan Anwar Ibrahim Tertunda
Edisi paling anyar TIME menunjukkan ituBACA JUGA: Pemimpin Pemberontak Chechnya Mundur
Sebuah bukti bahwa kekerasan terhadap sipil masih begitu mungkin terjadi di negeri yang begitu lama dihajar perang tersebut.Wanita yang tampil di cover itu adalah Aisha
BACA JUGA: 1.000 Nyawa Terbawa Banjir Pakistan
Seperti wanita negeri Asia Tengah lainnya, Aisha dianugerahi paras elokKulitnya gelap, rambutnya hitam tergeraiAlisnya, amboi, bak semut beriring.Tapi, foto di sampul TIME itu menyajikan sisa-sisa kecantikan AishaIa menjadi wanita tanpa hidung, hanya tersisa rongga segitiga yang mengerikanSejatinya, dua telinganya pun sudah tak adaTapi, rambut hitamnya menutupi dua lubang di sisi kepalanya itu.
Aisha menyatakan, tampil di sampul TIME adalah keputusan terberatnyaTapi, dia putuskan melakukan itu untuk menunjukkan pada dunia bahwa kebangkitan Taliban akan sangat berpengaruh pada nasib perempuan.
Akhir tahun lalu, Aisha dieksekusiIa dinyatakan bersalah lantaran berusaha lari dari wilayah kekuasaan TalibanAisha dinikahkan oleh ayahnya pada usia 16 tahunDia lalu diboyong ke keluarga besar suaminya di Provinsi OruzganMenurutnya, seluruh anggota keluarga suaminya adalah anggota Taliban"Saya menghabiskan dua tahun tinggal bersama merekaHidup seperti seorang tahanan," kisahnyaDia lantas mencoba lari ke KandaharApa daya, Aisha akhirnya tertangkap.
Keluarga suaminya yang malu atas kejadian tersebut, membawa Aisha ke pengadilan TalibanHakim memvonis hukuman potong hidung dan telinganyaDia dieksekusi di sebuah pegunungan di OruzganSaat hukuman dilaksanakan, tangan dan kaki Aisha dipegang oleh kakak iparnyaDengan bantuan sang kakak, suaminya memutilasi hidung dan kedua telinganya menggunakan pisauSang suami akhirnya meninggalkannya karena berharap Aisha tewas
Menurut Aisha, wanita di bahwa kekuasaan Taliban diberlakukan sedikit lebih baik daripada binatangKarena itu, kini ia mencemaskan rekonsiliasi yang tengah digalang Presiden Hamid Karzai dengan kaum Taliban.
Momen penerbitan majalah itu memang pas dengan ancaman Taliban yang akan memotong hidung dan telinga warga sipil, yang dicurigai membocorkan rahasia mereka kepada musuh, terutama pasukan keamanan(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Mantu, Bill Clinton Gelar Pesta Jutaan Dolar
Redaktur : Tim Redaksi