jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan salah satu tantangan terbesar pemanfaatan ruang dalam perizinan berusaha adalah perubahan mindset dan budaya pengguna serta perubahan penyedia layanan dari manual ke digital.
"Cara kita berfikir dan bekerja memegang peranan penting, khususnya dalam pendekatan Online Single Submission (OSS) yang terintegrasi secara elektronik," kata Wamen Surya melalui keterangan yang diterima Senin (8/11).
BACA JUGA: Pemanfaatan & Perencanaan Tanah dan Ruang jadi Kunci Pembangunan Wilayah
Wamen Surya mengungkapkan langkah tersebut akan berdampak pada perizinan berusaha menjadi lebih pasti, mudah, efektif, dan transparan.
Dia juga menegaskan kunci keberhasilan transformasi digital bukan tergantung kecanggihan teknologi atau kekuatan finansial.
BACA JUGA: UU Cipta Kerja Meningkatkan Nominal Denda bagi Pelanggar Pemanfaatan Tata Ruang
"Tetapi komitmen pimpinan, dukungan pemangku kepentingan, roadmap yang jelas dan terukur, SDM yang kompeten, serta ketersediaan sumber daya pendukung," ungkap Surya.
Wamen Surya menjelaskan tata ruang itu penting dan perlu menjadi menjadi acuan karena untuk membangun apapun, seperti dalam kegiatan ekonomi dan sosial budaya, masyarakat membutuhkan ruang.
BACA JUGA: Wamen Surya Tjandra Dorong Percepatan PTSL di Depok
"Maka kita harus membuat suatu aturan sebagai acuan yang mengatur kita memenuhi kebutuhan dalam ruang yang sangat terbatas ini," tutur Surya.
Dia menyampaikan perlu peran sekretaris atau asisten daerah untuk mendorong kesuksesan perencanaan dan pemanfaatan ruang untuk perizinan berusaha.
"Saya rasa sekretaris atau asisten daerah memiliki peran koordinatif yang sangat penting untuk membantu kepala daerah mewujudkan rencana-rencana pembangunan dengan perencanaan dan pemanfaatan ruang," pungkas Surya. (mcr18/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi