Wamenag: Pramuka Harus Memperluas Medan Gerakan di Medsos

Minggu, 14 November 2021 – 21:30 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi mengajak gerakan pramuka menguasai medan di medsos. Foto Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengajak Pramuka mahasiswa memperluas medan gerakan di media sosial (medsos). 

Menurut dia, untuk menyentuh generasi milenial, maka Gerakan Pramuka harus bisa memanfaatkan konten-konten digital.

BACA JUGA: Jaga Keterbukaan Informasi Publik, BPN Minta Jajaran Aktif Media Sosial

"Pramuka harus memperluas medan gerakan di media sosial untuk membentuk generasi milenial yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan yang kuat," kata Zainut saat menutup Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) 2021 di UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (13/11).

Menurut Zainut, medan gerakan di media sosial saat ini sangat strategis. 

BACA JUGA: Moncer di Media Sosial, Ganjar Pranowo Tak Otomatis Jadi Favorit Milenial

Sebab, Indonesia menjadi salah satu dari empat negara dengan pengguna internet terbesar di dunia.

Jumlahnya mencapai 202,6 juta pengguna internet, dengan komposisi 51 persen perempuan dan 49 persen laki-laki. 

BACA JUGA: Zainut Tauhid Menjadi Doktor ke-1.289 UIN Syarif Hidayatullah, Ini Kata Wapres

Dari sebaran umur, sebanyak 49 persen pengguna internet di Indonesia berusia 18 tahun sampai 25 tahun (milenial).

Kemudian, sebanyak 33,8 persen berusia 26 tahun sampai 35 tahun. 

“Sebanyak 170 juta, di antaranya, adalah pengguna aktif dan militan di media sosial. Ini menjadi potensi yang dapat diarahkan menuju hal-hal yang baik dan produktif," paparnya.

Dia mengatakan dalam gerakan di dunia nyata maupun maya, aktivis Gerakan Pramuka PTK bisa menjadi duta moderasi beragama. 

Yaitu, generasi yang memiliki cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan, dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Dia menjelaskan moderasi beragama bukanlah upaya memoderasikan agama, melainkan memoderasi pemahaman dan pengamalan dalam beragama. 

Menurut Zainut, wawasan moderasi beragama, kultur, dan nilai agama yang moderat yang dipelajari di kampus, harus disebarkan kepada setiap lapisan masyarakat. 

Langgam dan model pendidikan ala Gerakan Pramuka dengan sistem among, menyenangkan, dan penuh dengan nuansa rekreatif, bisa berkontribusi besar untuk mendesiminasikan moderasi beragama.

"Gerakan Pramuka juga bisa menjadi sarana strategis untuk melakukan tabayun, cek dan ricek berbagai pemahaman yang jauh dari nilai-nilai inklusif," pesan Wamenag Zainut Tauhid.

Dia berharap PWN PTK mampu melahirkan mahasiswa unggul, cerdas, dan berkarakter serta peka terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang. (esy/jpnn)

 


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler