Wamenag Ungkap Peran GPI dalam Pembangunan Agama, Ternyata...

Minggu, 23 Oktober 2022 – 20:50 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi dalam Sidang Sinode X dan Mupel V Wadah Kategorial Gereja Protestan Indonesia di Papua tahun 2022. Foto Humas Kemenag

jpnn.com, PAPUA - Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi peran Gereja Protestan Indonesia (GPI) dalam pembangunan dan peningkatan kualitas kehidupan keagamaan di Indonesia.

Apresiasi itu disampaikan wakil menteri agama saat mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan sambutan pada Sidang Sinode X dan Mupel V Wadah Kategorial Gereja Protestan Indonesia di Papua Tahun 2022

BACA JUGA: Wamenag: Prof Azyumardi Azra Tokoh Muhammadiyah yang Gigih Membela NU

"Saya melihat bahwa GPI telah mengambil peran yang luas dalam berbagai program pembangunan agama sejak dahulu," terang Wamenag di Papua, Minggu (23/10).

Wamenag mengatakan bahwa peran gereja menjadi sangat strategis posisinya dalam pembangunan bidang agama.

BACA JUGA: Menghadiri Paskah di GPIB Immanuel, Gubernur Anies Baswedan Berpesan Begini

Dalam perjalanan sejarah bangsa, gereja telah berperan besar dalam pembangunan di berbagai bidang.

Tentu hal ini merupakan bagian kontribusi besar masyarakat kepada bangsa. Dengan berbagai program pelayanannya, gereja menjadi sangat efektif langkahnya dalam mengisi pembangunan nasional.  

BACA JUGA: Mari Objektif Menilai Anies, Lebih Banyak Izin untuk Gereja ketimbang Masjid

"GPI yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kehadirannya sangat berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas Wamenag.

Dengan program pelayanannya yang luas, lanjutnya GPI tentu sangat diharapkan perannya yang lebih besar lagi dalam mewujudkan tata kehidupan bangsa yang lebih baik," sambungnya.

Kerukunan antarumat beragama senantiasa menjadi perhatian serius pemerintah. Sejak zaman kemerdekaan, berbagai paham dan agama bersatu padu memperjuangkan kemerdekaan tanah air dari tangan para penjajah. 

Tak ada diskriminasi atas dasar agama dan keyakinan, bahkan semua perbedaan itu justru makin memperkuat rasa persaudaraan dalam mewujudkan negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.

Dalam konteks kerukunan intra dan antarumat beragama, Wamenag Zainut berharap GPI perlu melibatkan diri lebih dalam.

Hal ini dikarenakan faktor kerukunan adalah syarat utama menjaga keberagaman agar tetap damai dan harmonis.

"Dengan pengalaman serta program pelayanan yang dimilikinya, GPI sangat mumpuni dalam melaksanakan tugas mulia ini," pesannya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler